get app
inews
Aa Read Next : Inspektorat Sragen Periksa 212 Warga Penerima Bantuan Bedah Rumah, Ada Apa?

Mangkrak 3 Tahun, Proyek Jembatan Antar Kecamatan di Soal Warga

Senin, 29 Agustus 2022 | 13:20 WIB
header img
Warga tunjukan Pembangunan jembatan penghubung kecamatan Masaran dengan Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen yang mangkrak. (Foto: iNewsSragen.id/Joko Piroso)

SRAGEN, iNewsSragen.id – Pembangunan jembatan penghubung kecamatan Masaran dengan Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen mangkrak selama kurang lebih 3 tahun di soal warga, Minggu (28/8). Terhentinya proyek jembatan tersebut, lantaran masih terkendala pembebasan lahan. Padahal pondasi di ujung-ujung jembatan sudah terpasang baik di Desa Pilang, Masaran maupun di Desa Gedongan, Plupuh.

Jembatan itu disebut-sebut dibangun untuk menggantikan jembatan gantung Jantran, yang berjarak sekitar 550 meter. Kondisi jembatan gantung Jantran sudah mulai rusak, seperti lantai jembatan yang mulai terkelupas hingga tali penyangga ada yang putus, yang menyebabkan permukaan jembatan menjadi miring.

Suparno warga Jantran mengungkapkan, sebenarnya pondasi awal pembangunan jembatan itu sudah kelar baik di bagian Desa Pilang maupun Desa Gedongan.

“Kendalanya apa, saya juga tidak tahu. Tapi setelah pekerjaan pondasi proyek jembatan berhenti. Kalo tidak salah sekitar tiga tahun ini mandek,” tutur Suparno warga RT 28 ini.

Aktivis Sragen Suyadi sangat menyayangkan dengan mangkraknya proyek jembatan tersebut. Seharusnya sebelum dimulai pekerjaan, pembebasan lahan sudah selesai sejak awal.

“Seakan proyek jembatan ini tidak dihitung secara matang. Terbukti pembebasan lahan tidak kelar, perhitungan RAB juga tidak pas, sehingga jembatan yang sangat dibutuhkan warga mangkrak,” tandas Suyadi.

Melihat kondisi itu, kata Suyadi, seharusnya kejaksaan ikut mengawal proyek jembatan agar uang negara tidak mubazir. Karena proyek itu dari propinsi, Kejati turun tangan untuk audit.

Sementara Kepala DPU Sragen R.Suparwoto tahun ini pemda komitmen selesai pembebasan lahan untuk tahun 2023. Setelah persoalan lahan selesai, tahun 2024 melanjutkan jembatan.

“Akhir tahun 2024 diharapkan jembatan sudah selesai,” ucap Suparwoto.

Diketahui untuk tahun 2023 dianggarkan Rp 2 miliar untuk pembebasan lahan yang tercatat ada 50 bidang tanah yang terdampak dari pembangunan jembatan Pilang-Gedongan. Yang sudah terbayarkan sebanyak 13 bidang, kemudian sudah setuju namun belum dibayarkan terdapat 34 bidang, dan ditambah 3 bidang yang segera akan dibayarkan.

Awal proyek jembatan tersebut dibangun menggunakan anggaran Pemerintah Provinsi senilai Rp 7 miliar. Kemudian, karena pembebasan lahan belum selesai, alokasi anggaran tersebut terpakai sebanyak Rp 3 miliar.

Pemkab Sragen sendiri memperkirakan pembangunan jembatan yang akan dimulai pada tahun 2024 tersebut menelan anggaran senilai Rp 50 miliar.

 

Editor : Joko Piroso

Follow Berita iNews Sragen di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut