DEPOK, iNewsSragen.id - Akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu maraknya praktik perdukunan. Banyak masyarakat yang ingin menyelesaikan permasalahan dengan cara instan.
Anggota Fraksi PKS DPRD Depok Supariyono menyatakan hal tersebut saat membahas dampak kenaikan harga BBM.
“Nanti akan banyak warga yang miskin dan pengangguran, banyak kejahatan. Dan juga perlu dicatat, biasanya dalam suasana ini praktik perdukunan akan marak. Banyak warga yang ingin cepat selesai solusinya dengan cara yang instan, ini perlu diantisipasi,” katanya, Minggu (11/9/2022).
Supariyono mengaku tak asal bicara. Ia sehari-hari berbincang dengan masyarakat.
“Ya di kampung begitu,” tuturnya.
Menurut Supariyono tidak semua masyarakat percaya dengan praktik perdukunan. Namun di sebagian masyarakat Depok hingga kini masih mempercayai hal tersebut.
“Dan saya bisa mengatakan itu cukup banyak, di Depok,” jelas Supariyono.
Kepercayaan terhadap dunia perdukunan berbanding lurus dengan tingkat pendidikan masyarakat. Jika tingkat pendidikan masih rendah, masih banyak masyarakat yang percaya terhadap dukun. Sebaliknya, masyarakat dengan tingkat pendidikan bagus maka mereka tidak percaya dengan hal demikian.
“Biasanya, ini terkait dengan tingkat pendidikan masyarakat. Kalau yang tingkat pendidikan rendah biasanya itu banyak. Mereka ingin cari solusi yang instan. Nah, saya kira ini lebih berbahaya karena kemusyrikan itu dosanya tidak diampuni,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso