TULUNGAGUNG, iNewsSragen.id - Fenomena Tanah Retak yang terjadi di Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung membuat warga menjadi panik. Akibatnya beberapa warga harus mengungsi.
Kondisi itu dialami oleh Warni warga dusun Kalitalun Desa Tanggunggunung, Kecamatan Tanggunggunung mengaku kejadian tanah retak sejak hari Minggu (9/10/2022), awalnya hujan deras mulai pagi hari hingga malam, seperti dikutip dari iNewsTulungagung.id
Warni melanjutkan, awalnya sebelum kejadian sudah ada tanda-tanda bahwa rumahnya retak-retak sehingga ia keluar mencari lokasi aman.
"Waktu kejadian tanah retak saya langsung lari, untuk menyelamatkan diri," katanya, Kamis (13/10/2022).
Ditanya soal rencana relokasi rumah akibat tanah retak, ia menjawab harusnya ada reboisasi terlebih dahulu karena kondisi tanahnya gerak.
"Kalau relokasi dan disediakan rumah baru ya percuma, karena tanahnya gerak setiap tahunnya," tuturnya.
Warni mengaku tidak ada tempat lain selain rumah yang ditempatinya.
Sementara itu Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo beserta Forkopimda saat berkunjung ke rumah warga mengatakan akan dilakukan pendataan bagi rumah yang mengalami keretakan akibat curah hujan tinggi.
"Tentu saja harus kita lihat sehingga apa yang kita bantukan nanti, kita data dulu rumah yang rusak," ungkapnya.
Nantinya apabila terjadi longsoran maka akan dilakukan relokasi. Masih Maryoto, total rumah yang mengalami keretakan sebanyak 11 Kepala Keluarga (KK).
"Jadi ada 11 KK yang rumahnya mengalami keretakan," ungkapnya.
Meski mengalami keretakan ,ada 9 yang mengungsi di Kantor Kecamatan.
"ada 24 jiwa yang kurang," tambahnya.
Nantinya warga yang mengungsi akan diberikan pelayanan mulai segi kesehatan, maupun penyediaan dapur umum.
"Kita turunkan dari dinas sosial dan BPBD dan sudah siap semua," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso