SOLO,iNewsSragen.id - Sejumlah tokoh agama Katholik dari Kevikepan Surakarta berkunjung ke Sekretariat Panitia Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Edutorium kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (29/10/2022).
Rombongan yang dipimpin Romo Alexander Joko Purwanto, Pr. disambut KH. Tafsir, selaku Penanggung Jawab Kepanitiaan Muktamar bersama jajaran panitia lainnya. Pertemuan berlangsung penuh keakraban dan kekeluargaan.
"Hari ini kami bersyukur mendapat kunjungan tamu agung Romo Joko dari Kevikepan Surakarta dengan membawa teman-teman dari gereja Katholik di Solo," kata KH.Tafsir yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng.
KH. Tafsir pun menjelaskan, kedatangan rombongan tokoh agama Katholik itu dalam rangka memberikan dukungan penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Kota Solo.
"Kita tahu muktamar ini tidak sekedar milik warga Muhammadiyah, tetapi milik semua. Termasuk teman-teman Katholik," terangnya.
Dengan adanya dukungan dari para pemuka agama Katholik Kota Solo yang mengunjungi panitia muktamar tersebut, diharapkan dapat membantu memperlancar jalannya muktamar yang akan berlangsung pada, 18- 20 Nopember 2022 mendatang
"Yang jelas kami akan kedatangan penggembira sekira 2-3 juta orang. Pasti butuh tempat. Nah, tempat dan yang lainnya ini, kemungkinan bisa dibantu oleh teman-teman dari Katholik. Karena ini adalah kerja kemanusian, maka Muhammadiyah bisa bekerjasama dengan siapapun," tegasnya.
Terkait dukungan, Romo Joko selaku Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Kevikepan Surakarta, menyebut, sebagai warga Kota Surakarta, pihaknya akan menjadi tuan rumah yang baik bagi peserta muktamar.
"Ada sekira 2-3 juta orang yang akan hadir pada muktamar bulan Nopember nanti, tentu ini suatu kegembiraan bagi kami untuk ikut menyambut," tuturnya.
Perihal bantuan tempat bagi penggembira muktamar yang akan berdatangan, Romo Joko menyatakan akan terlebih berkoordonasi dengan paroki-paroki gereja yang ada di Kota Surakarta.
"Nanti kami bisa membuka tempat-tempat untuk transit, untuk tempat istirahat dan lain sebagainya. Itu akan kami koordinasikan bersama-sama. Misalnya ada beberapa sekolah (Katholik) bisa dipakai untuk transit," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso