get app
inews
Aa Text
Read Next : Simpan Sabu 100 Gram Lebih, Residivis Perempuan Asal Solo Dibekuk di Kartasura

BOB Tinjau Lokasi Workshop Ekraf di Dua Kabupaten, Diharapkan Dukung Tren Pariwisata Kekinian

Sabtu, 19 November 2022 | 09:34 WIB
header img
Badan Otorita Borobudur melakukan serangkaian kegiatan kunjungan ke Museum Sanggiran. Foto: iNews/Joko Piroso

SRAGEN, iNewsSragen.id - Badan Otorita Borobudur telah melakukan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas usaha ekonomi kreatif fesyen di Kawasan Pariwisata Borobudur. Pelatihan diberikan kepada 57 orang yang tergabung dalam 8 kelompok. Mereka berasal dari Kabupaten Sragen dan Karanganyar. 

Plh. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin mengatakan kegiatan yang dilakukan Juni-November 2022 telah ditutup pada Kamis (17/11/2022) di Hotel Harris Solo. 

"Kemarin sudah kami tutup. Lalu hari ini ajak para ritel ikut trip ke lokasi di Sragen dan Karanganyar. Agar melihat langsung potensi ekraf di dua lokasi ini," ujarnya, Jumat (18/11/2022) di sela-sela kunjungan ke Museum Sanggiran.

Trip sekaligus tinjauan diharapkan dapat menyakinkan para ritel modern akan keberadaan brand Batik Arga Praga yang merupakan kumpulan brand dari pelatihan yang telah sukses dilakukan sebelumnya. Tinjauan dilakukan pada tiga lokasi, yakni Rumah Batik Giriarum Karanganyar serta kelompok Batik Mekarjaya dan Kelompok Batik Soka Prada yang berada di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Foto: iNews/Joko Piroso

Pada kesempatan yang sama, mereka juga diajak untuk mengunjungi Museum 

Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan yang merupakan salah satu icon penting di destinasi pariwisata nasional (DPN) Sanggiran.

Setidaknya ada 27 motif batik yang dikembangkan dari dua kabupaten itu. Ke depan kolaborasi harus terus terjalin sehingga puluhan motif batik dapat dikemas dengan baik.

Lebih lanjut, Angin, sapaan akrabnya mengatakan pentingnya ekraf di sektor pariwisata. Sebab wisatawan saat ini sudah tidak lagi sekedar ke destinasi wisata dan melakukan kegiatan wisata. Pola wisatawan mengalami perubahan tren. Mereka juga mencari ciri khas yang otentik dari destinasi wisata yang dituju.

Foto: iNews/Joko Piroso

"Pariwisata tidak lagi orang berhenti dan healing, tapi ekraf bisa menjadi penyangga utama. Bisa jadi orang berbelanja dan berwisata, tidak terbatas. Sekarang tidak lagi orang datang berkeliling saja, tapi juga berkembang ke wellness tourism," jelasnya. 

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Rustam Efendi mencatat pentingnya sinergitas antar sektor pemerintahan. Sebab hal itu menjadi kunci kesuksesan tercapainya kesejahteraan masyarakat.

"Catatan penting bukan kompetisi. Tapi bagaimana maju bersama menyejahterakan semua. Kita harus bangga menggunakan buatan Indonesia. Daripada belanja yang tidak efektif, lebih baik dialokasikan ke sektor penyangga ekonomi," jelasnya.

Diketahui, pelatihan fesyen yang ditujukan kepada dua Kabupaten meliputi desain motif batik, pelatihan produksi purwarupa, pelatihan bisnis, pemasaran, pelatihan foto produk & branding, serta pendampingan digital marketing. Tidak berhenti di situ, pendampingan akan terus dilakukan.

 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut