get app
inews
Aa Text
Read Next : Masa Tenang Pilkada, Panwaslu Grogol Bersama PPK Turun ke Jalan Bersihkan APK

Atap Plafon Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo Ambrol, Perbaikan Nunggu Anggaran 2023

Selasa, 06 Desember 2022 | 19:07 WIB
header img
Kondisi pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Jawa Tengah, kini makin memprihatinkan.Foto: iNews/Nanang NS

SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Kondisi pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Jawa Tengah, kini makin memprihatinkan. Selain didera persoalan banyaknya pedagang yang angkat kaki serta ada yang enggan berjualan di dalam pasar, kini, masalah baru muncul yaitu, atap plafon banyak yang ambrol.

Plt Lurah Pasar Ir. Soekarno, Widadi Nugroho, mengungkapkan, ambrolnya plafon disebabkan adanya kebocoran atap bangunan yang sudah berlangsung lama. Karena sering terkena air saat hujan, akhirnya banyak plafon yang ambrol.

"Memang sudah tidak layak. Makanya masalah kerusakan -kerusakan (atap ambrol) ini, nanti tahun 2023 akan diperbaiki semua, terutama atapnya diganti total," kata Widadi saat ditemui, Selasa (6/12/2022).

Menurutnya, untuk saat ini jika perbaikan dilakukan secara tambal sulam, hasilnya tidak maksimal dan dikhawatirkan justru akan percuma. Pada awal kebocoran diketahui masih belum terlalu banyak, upaya perbaikan dan pemeliharaan sudah dilakukan.

"Untuk tahun ini (2022) karena sudah dianggarkan akan ada perbaikan pada tahun 2023, maka (kerusakan) sekarang ini dibiarkan dulu. Dan rencana perbaikan ini juga sudah kami sampaikan kepada para pedagang," jelas Widadi. 

Seperti diketahui, pasar tradisional yang beroperasi sejak 2017 pasca revitalisasi itu, saat ini hanya dihuni sekira 25% dari kapasitas daya tampungnya. Pada awalnya, total jumlah pedagang ada sekira 1000 lebih, namun sekarang menyusut drastis.

Banyak pedagang, terutama yang menempati kios di lantai dua memilih tutup dengan alasan sepi pembeli. Sedangkan sebagian lagi, mayoritas pedagang di bagian los daging, enggan menempati lokasi didalam pasar di lantai dasar.

Banyak pedagang, khususnya sayuran dan daging memilih menggelar dagangan di luar, tepatnya di pinggir jalan belakang pasar dengan alasan agar mudah diakses calon pembeli.

Widadi mengatakan, semula untuk los daging di lantai dasar sudah dibuatkan pintu akses baru di sebelah utara, namun tetap saja tidak ada yang mau kembali masuk didalam pasar.

"Upaya maksimal sebenarnya sudah kami lakukan agar para pedagang mau kembali masuk pasar, diantara soal retribusi. Kalau dibandingkan sewa kios di luar pasar, selisihnya sangat besar. Contohnya untuk retribusi los daging dengan luas sekira 2x2 meter persegi, hanya Rp 175/meter/ hari, sangat murah," paparnya

Oleh karenanya, jika beberapa kios dan los yang ditinggalkan itu tidak lagi ditempati, apalagi juga tidak membayar retribusi, maka pihak pengelola pasar akan melakukan evaluasi.

"Kalau terlalu lama dibiarkan kosong, terutama yang tidak membayar retribusi, maka bisa saja nanti hak penempatannya akan dicabut. Pada prinsipnya kami telah berupaya melayani semaksimal mungkin. Semoga setelah nanti diperbaiki, pasar ini kembali ramai," pungkasnya.

 

 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut