SOLO, iNewsSragen.id – Ketua Panitia Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Erick Thohir melalui siaran pers, Festival budaya yang digelar saat pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Kota Solo menghidupkan kembali tradisi yang telah lama tidak terlihat di masyarakat. Seperti kirab mempelai yang berlangsung dari Loji Gandrung ke Pura Mangkunegaran.
"Ini budaya yang sangat jarang kita ingat, bahkan sudah puluhan tahun tidak pernah diulang. Orang sudah lama sekali tidak melihatnya," katanya, Minggu (11/12/2022).
Kaesang-Erina Festival Budaya yang dilangsungkan disepanjang perhelatan pernikahan Kaesang dan Erina, merupakan upaya serius untuk menjaga budaya Indonesia yang bernilai sangat tinggi.
Menjaga budaya ini tetap relevan bahkan untuk Indonesia yang menjadi negara maju. "Itu adalah Budaya yang harus kita jaga. Sebagai negara maju jangan lupakan budaya bangsanya sendiri," kata Erick.
Dalam rangkaian Pernikahan Kaesang-Erina, Erick menyebutkan bahwa ada bagian yang paling menantang baginya sebagai ketua panitia, yaitu mengkolaborasikan festival budaya dalam rangka pernikahan Kaesang dan Erina dengan car free day di Solo.
"Yang paling menantang adalah bagaimana acara ini tidak mengganggu masyarakat yang sedang car free day, sehingga festival budaya bisa berjalan beriringan," ujar Erick.
Masih di tempat yang sama, Bahlil Lahadalia, panitia Pernikahan Kaesang-Erina mengatakan, salah satu bagian yang juga menggembirakan adalah hadirnya sekitar 20.000 relawan dari Aceh hingga Papua.
"Mereka datang secara sukarela dari mulai Aceh hingga Papua. Dan kami pun senang melayani beliau semua," ujar Bahlil.
Selain para relawan, pesta budaya juga mengajak partisipasi UMKM, abang becak, hingga para penarik andong.
"Sebanyak 400 abang becak dan andong kami ajak berpartisipasi. Seluruhnya kita libatkan," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso