get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Masa Tenang, Muncul APK Ajakan Coblos Kolom Kosong di Pilbup Sukoharjo

Pengelolaan Sampah di Sukoharjo Belum Maksimal, DLH Ungkap Kendalanya

Selasa, 17 Januari 2023 | 16:29 WIB
header img
Kepala DLH Sukoharjo, Agus Suprapto. Foto: iNews/Nanang SN

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengakui pengelolaan sampah di Kota Makmur masih belum maksimal. Salah satu penyebabnya adalah minimnya Sumber Daya Manusia (SDM).

"Sesuai target Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) dan Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada), masalah sampah ini pada 2025 harus 100% terkelola," kata Kepala DLH Sukoharjo Agus Suprapto, Selasa (17/1/2023).

Pengelolaan sampah seperti dimaksud dalam kebijakan itu adalah, hanya 70% sampah yang ditangani ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), sedangkan 30% sisanya didaur ulang agar memiliki nilai ekonomi, seperti ditampung di bank sampah, atau untuk budidaya maggot.

"Nah, yang pengurangan 30% ini memang agak susah, karena kendalanya di SDM. Seperti budidaya maggot, saat ini yang paling maju hanya di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura. Untuk wilayah kecamatan lainnya belum menampakan hasil," ungkap Agus.

Menyinggung wilayah penghasil sampah terbanyak, Agus menyebut, dari 12 kecamatan yang ada hanya tiga, yaitu Grogol, Baki, dan Kartasura. Tiga wilayah itu paling padat penduduknya lantaran banyak berdiri perumahan.

"Dari target 100% itu, tahun ini kami baru bisa mencapai penanganan sampah (untuk dibuang ke TPA) baru sekira 55.22%, sedangkan untuk pengurangannya sekira 19,55%. Masih jauh dari target," ujar Agus.

Untuk itu, sebagai upaya agar 2025 mendatang sampah dapat 100% terkelola, DLH Sukoharjo pada tahun ini akan menyusun kajian terkait pengelolaan potensi sampah yang ada.

"Melalui kajian itu, kami ingin mengetahui potensi sampah yang dapat dikelola itu berapa? Kemudian yang dibuang di TPA Mojorejo itu berapa? Terus sekarang itu kapasitas TPA Mojorejo dengan kondisi saat ini, mampu menampung sampah sampai berapa tahun?," paparnya.

Dari hasil kajian itu, lanjut Agus, nantinya akan dijadikan pijakan untuk menentukan langkah berikutnya, khususnya menyangkut kemampuan daya tampung TPA Mojorejo.

"Kalau dari hasil kajian nanti, ternyata TPA Mojorejo sudah dalam titik kritis, maka harus dicarikan solusinya, yaitu membuat TPA baru. Hanya saja untuk mencari lokasi TPA baru memang agak susah. Kemungkinan bisa di daerah Sukoharjo selatan memanfaatkan bekas tambang galian C," tandasnya.

 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut