SRAGEN, iNewsSragen.id - Lebih dari 300 ekor kambing meramaikan Kontes Domba dan Kambing piala Bupati Cup 2023 di Taman Dayu park, Kabupaten Sragen, Jawa tengah, Minggu (29/01/2023).
Ketua HPDKI Karanganyar Triyono mengatakan, peserta yang ikut dalam kontes ini sekitar 300. Peserta datang dari berbagai kota, seperti Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo.
Tidak hanya dari wilayah Soloraya saja, event nasional yang diselenggarakan atas kerjasama Kopdar Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Karanganyar, bekerjasama dengan Pemkab Kabupaten Sragen ini juga diikuti oleh peserta dari Jawa tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur seperti lumajang, Jember, Jombang, Malang dan kota lainnya, katanya.
Lanjut Triyono, domba dan kambing yang ikut kontes itu terdiri atas berbagai kategori lomba, seperti kelas ekstrem domba, kelas ekstrem kambing, kelas belum poel domba, kelas belum poel kambing, kelas poel 1 domba, kelas poel 1 kambing, kelas ekstrem kambing betina, kelas ekstrem domba betina, kelas belum poel domba betina, kelas belum poel kambing betina, dan kelas kambing perah, jelasnya.
Mantan Bupati Sragen dua periode, Untung Wiyono mengatakan, kontes domba dan kambing ini sebagai ajang silahturohmi yang paling mahal harganya.
Antar peternak bisa tukar pengalaman dan saling memberi semangat serta memberi motivasi bagi yang lain untuk beternak kambing, katanya.
Ditambahkan Untung Wiyono, pernyataan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bahwa para aparatur sipil negara (ASN) yang sudah pensiun bisa beternak kambing atau domba karena menjanjikan dengan keuntungan 20%-30%.“Kalau di Soloraya itu, domba Dorper itu ada di Klaten, Sragen, dan Karanganyar.
Di Sragen ini ada 11 ekor dan di Karanganyar ada delapan ekor,” ujarnya.
Sementara itu peternak asal wonosari, Gunungkidul, Yogjakarta Arief Ayodya Farm mengatakan, domba jantan jenis Dorper Australia miliknya dibanderol dengan harga Rp300 juta per ekor.
Domba tersebut sengaja dibawa ke Kontes Domba dan Kambing Nasional sebagai peserta dan oleh pemiliknya tidak dijual.
Kalau domba itu jenggotnya disisir dengan rapi, bulunya dibersihkan, bisa terlihat gagah. Arif datang membawa empat ekor kambing, dua jantan, satu betina, dan satu peranakan F1 Dorper.
Dia menjelaskan, domba-domba Dorper jumbo itu dulu dibelinya di atas Rp100 juta. Arif mulai tertarik dengan Dorper Australia sejak domba tersebut viral beberapa waktu lalu.
“Domba yang didatangkan dari Australia itu sekarang menyebar di Jawa. Dari total 200 ekor itu yang lari ke Jawa Timur itu sekitar 30 ekor.
Yang lainnya ke Jawa Tengah dan Jawa Barat.Kami tinggal memiliki 65 ekor di kandang,” ujar Arif.
Dia mengatakan domba Dorper yang dibawa ke kontes itu tidak dijual, tetapi kalau dijual harganya dibanderol Rp300 juta per ekor.
Domba itu, sebut dia, baru berumur 1,5 tahun. Dia mengungkapkan kebutuhan makannya bisa sampai 8 kg per hari, tetapi hanya diberi 4-5 kg per hari.
Tubuh domba itu terlihat padat dagingnya, gemuk dan badannya agak panjang, pungkasnya.
Editor : Joko Piroso