Jika ditelusuri, dua negara ini memang pernah terlibat perang pada tahun 1676 sampai 1781. Awal mula peperangan terjadi lantaran Rusia mulai membangun pelabuhan di wilayah Laut Hitam.
Diketahui, saat itu Laut Hitam masuk dalam wilayah kekuasaan Turki. Peperangan selanjutnya terjadi pada tahun 1695-1696. Kaisar Rusia Tsar Peter I dan pasukannya berhasil merebut benteng Azov dari tangan Turki.
Meskipun memiliki sejarah yang panjang dan tak luput dari peperangan, Rusia dan Turki adalah dua negara yang kini menjalin kerja sama. Melansir laman Departemen Luar Negeri Turki, kerja sama ekonomi keduanya mulai terjalin intensif pada era 90-an.
Sementara itu, hubungan bilateral kuat terjadi pada tahun 2000-an. Rusia adalah salah satu mitra dagang Turki, dengan volume perdagangan hingga USD26,3 miliar.
Dalam percakapan via telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada 16 Januari 2023 lalu, dibahas mengenai kerja sama yang komprehensif dan saling bertukar pandangan mengenai konflik di Ukraina.
Kedua pemimpin negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang energi dan menciptakan pusat gas regional di Turki.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 25 Februari 2023 - 06:15 WIB oleh Ajeng Wirachmi, Litbang MPI dengan judul "Ramalan Perang Rusia vs Turki Sebagai Tanda Kiamat".
Editor : Joko Piroso