Dia mendengar terkait sejumlah tuntutan warga tersebut bakal dikelola oleh pihak lain. Pihak warga nglangon siap memenuhi prosedur terkait pengelolaan yang dimaksud. ”Jangan hal yang bisa dikelola warga justru dilempar ke pihak luar. Kita juga sudah bikin proposal ke dinas dan bupati. Tidak ada respon sama sekali,” tegas Ari.
Ari menuturkan dari pihak Diskumindag meminta agar spanduk yang dipasang warga untuk diturunkan. Lantas warga tidak masalah selama bisa menemui kepala dinas. Karena warga sudah berupaya 2 kali menemui kepala dinas namun gagal. Apalagi saat pertemuan di kecamatan ada janji kepentingan warga Nglangon akan diprioritaskan.
Menurutnya dari Diskumindag juga sudah menawarkan untuk 4 orang warga jadi outcourching bagian pengamanan. Sedangkan MCK dan parkir dikelola oleh kelompok lain. ”Jadi kemarin pagi, diberi tahu RW kami, warga nglangon diberi 4 jasa penamanan outsorcing, MCK dikasihkan kelompok lain. Warga tidak mau, karena tidak ada kontribusi ke warga, itu hanya ke personal,” pungkas Ari.
Terpisah, Kepala Diskumindag Kabupaten Sragen Cosmas Edwi Yunanto menyampaikan nanti Pasar Sukowati bakal memakai E-parkir, pengelolaan parkir menggunakan sistem elektronik dan Bisa terhubung dengan sistem keuangan daerah. Sehingga menggunakan pihak ketiga. Lantas keputusan untuk pengelolaan MCK dan keamaan nunggu hasil rapat pada Senin (6/3).
Sedangkan kondisi pasar yang masih banjir, pihaknya menekan pelaksana untuk memastikan kondisi saluran dan pembenahan. ”Pasar setiap hari tindak lanjut dari rekanan untuk cek ricek saluran yang mampet. Berikutnya didukung normalisasi saluran dari DPU,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso