get app
inews
Aa Text
Read Next : Kios-kios di Pasar Hewan Sragen Bakal Dibongkar, Puluhan Pekerja Karaoke Datangi Kantor DPRD

Berantas Para Rentenir, BUMD Gelontorkan Pinjaman Bagi Warga Miskin

Selasa, 07 Maret 2023 | 22:29 WIB
header img
Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah berikan permodalan tanpa agunan untuk mengangkat perekonomian pelaku usaha di desa tertinggal. Foto:iNes/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah berikan permodalan tanpa agunan untuk mengangkat perekonomian pelaku usaha di desa tertinggal. Salah satunya dengan memanfaatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Sektor Perbankan. Diharapkan langkah tersebut bisa mendorong pengentasan kemiskinan dalam program Tuntas Kemiskinan (Tumis).

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, program pinjaman itu untuk memberantas para rentenir. BUMD punya program pendampingan pada kelompok ibu rumah tangga, katanya.

Kemudian disalurkan lewat kredit untuk rintisan UMKM. Lantas BUMD yang ditunjuk yakni BPR Djoko Tingkir dan BPR Syariah Sragen dengan sasaran kelompok rintisan UMKM.

”Dengan ini kita harap bisa mengentaskan masyarakat dalam menghadapi renterinr dan lintah darat. Ini bagian dari upaya pemilihan ekonomi pasca covid-19,” ujar Bupati, Selasa (7/3/2023).

Dia menjelaskan, penerima kredit ini adalah masyarakat yang sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Program ini merupakan bagian yang sinergi dengan Program Tuntas Kemiskinan (Tumis) pada desa yang disasar.

”Ketika suatu desa ditunjuk, maka BUMD terjun, kemudian dilakukan asessment,” tegasnya.

Direktur BPR Djoko Tingkir Titon Darmasto menjelaskan, pihaknya menerima Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) yang disasar ke warga yang masuk DTKS. Selain dari Kurda, dari BPR Djoko Tingkir juga mengupayakan program untuk melawan renternir, katanya.

”Tanpa bunga dan jaminan, hanya membayar administrasi di depan sebesar 5 persen, Kredit melawan renternir” jelasnya.

Karena tidak ada jaminan yang dikenakan, bank tetap harus hati-hati. Pihaknya tidak asal memberikan, namun dipantau dan survey, termasuk kemampuan bayar dan membuka rekening bank. Kemudian mengecek kepastian kelompok.

”Kita lihat kemampuan untuk mengangsur. Dengan pinjaman Rp 1- 3 juta,” terangnya.

Pihaknya sudah menyiapkan dana Rp 100 juta. Sementara sudah ada 450 kelompok rintisan UMKM dari 5 kecamatan. Diantaranya Gesi, Tanon, Sambungmacan, Jenar dan Kalijambe.

”Misal Rp 1 juta saja, minimal kita siapkan Rp 450 juta. Mereka ini belum UMKM, baru kelompok rintisan usaha,” pungkasnya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut