SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Sebuah acara tradisi tahunan menjelang bulan Ramadhan yaitu Sadranan melibatkan berbagai komunitas dan perguruan tinggi dari UIN Raden Mas Said Surakarta, digelar di petilasan Keraton Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah pada, Kamis (16/3/2023).
Kegiatan yang telah memasuki tahun penyelenggaraan ke-78 sejak tahun 1945 itu, kali ini digelar dengan tajuk "Grebeg Sadran 2023".
Mengambil tema “Pengembangan Keraton Kartasura sebagai Destinasi Wisata dan Religi”, acara ini menampilkan berbagai kegiatan budaya dan religi melibatkan berbagai komponen maupun komunitas masyarakat.
Adapun komponen maupun komunitas yang terlibat di Grebeg Sadran ini, antara lain Juru Kunci, Pakasa, Pawartos, Pejuang Untung Suropati, dan komunitas budaya lainnya, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta.
Dalam acara yang berlangsung satu hari penuh itu, beragam kegiatan dilakukan, diawali dengan bersih-bersih makam, kirab tumpeng, zikir tahlil, festival kuliner tradisional, pembinaan UMKM, dan puncaknya pembagian 1.000 dawet.
Diketahui, untuk kegiatan bersih-bersih makam sudah digelar pada, Minggu (12/3/2023) lalu dengan melibatkan berbagai elemen maupun komunitas masyarakat pelestari budaya.
Warga menikmati sajian makanan tumpeng usai dikirab dalam acara Grebeg Sadran di petilasan Keraton Kartasura.Foto:iNews/Nanang SN
Camat Kartasura Joko Miranto yang hadir mewakili pemerintah menyampaikan, sangat menyambut baik berlangsung acara dengan banyaknya elemen masyarakat yang terlibat.
"Kebetulan Kartasura ini adalah tempat kelahiran saya. Kesejarahannya, tentu Kartasura lebih tua dibandingkan dengan Surakarta. Banyak kearifan lokal yang sangat mempunyai makna bagi generasi sekarang," katanya.
Mengingat saat ini pandemi Covid-19 mulai melandai, Joko pun mengajak kepada seluruh komponen masyarakat berkolaborasi menjadikan petilasan Keraton Kartasura menjadi tempat destinasi wisata.
"Kami mengajak jajaran perguruan tinggi, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, keraton, serta komponen masyarakat bersinergi dan berkolaborasi melakukan kajian agar petilasan Keraton Kartasura ini bisa terus dikenang dari generasi ke generasi,"tukasnya.
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, H. Mudofir, menyampaikan bahwa Sadranan sarat dengan nilai-nilai agama dan petilasan Keraton Surakarta sebagai aset sejarah dan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
"Selain itu, pengembangan desa wisata berbasis budaya dan religi juga menjadi fokus dalam kegiatan ini," tandasnya.
Editor : Joko Piroso