KEBUMEN, iNewsSragen.id – Beberapa Desa unik di Indonesia yang membuat siapa saja penasaran dan takjub. Keunikan tersebut berasal dari kebudayaan, tradisi hingga kutukan.
Salah satu Desa yang menyimpan keunikan adalah di Kebumen, Jawa Tengah. Di Kebumen ada satu desa yang unik. Semua warga di desa tersebut tidak ada yang berani untuk membeli nasi. Bahkan, pedagang warung makan pun tidak ada yang menjual nasi.
Selain ada keindahan alam yang memesona, ternyata Kebumen memiliki cerita rakyat yang hingga kini masih dipercaya masyarakat. Apalagi jika singgah ke salah satu Desa di Kebumen, Anda dilarang untuk membeli nasi saat di warung makan.
Penasaran ingin tahu desa unik tersebut di mana dan kenapa tidak menjual nasi putih? Berikut ulasannya dirangkum melalui Channel YouTube mrapatdotid.
Beberapa waktu lalu, Desa Penimbun yang terletak di Kecamatan Karangayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menjadi sorotan. Pasalnya, warga penduduk setempat yang bermata pencarian dengan membuka usaha warung makan dilarang menjual nasi. Bahkan tidak berani jual nasi.
Sekilas desa ini tampak seperti Desa pada umumnya. Tempat yang dihiasi sawah dan perkebunan ini terlihat kering dan sedikit tandus. Akan tetapi jika pergi berlibur ke Desa ini tampaknya Anda akan kesulitan untuk menemukan warung makan yang menyediakan menu nasi di daerah tersebut.
"Warung yang Anda temui hanya akan menjual sebatas lauk, gado-gado, lotek, mi ayam dan juga karedok. Ternyata disinyalir terdapat mitos yang beredar di desa tersebut. Warga setempat memercayai ada satu mitos warisan nenek moyang di mana orang berpantang tidak boleh menjual nasi," kata akun YouTube mrapatdotid.
Konon katanya jika ada warga setempat yang melanggar pantangan ini akan ada musibah yang akan menimpa. Penduduk setempat hanya diperbolehkan memberikan nasi kepada orang lain secara gratis tanpa biaya tambahan apa pun.
Apabila Anda mampir pada salah satu warung makan di Desa Penimbun ini, sebaiknya jangan memesan menu nasi pada hidangan Anda. Penjual mungkin akan memberikan nasi, secara gratis meskipun Anda memaksa akan membayar menu nasi tersebut. Mereka tetap akan menolak uang Anda.
Mengenai mitos yang beredar di Desa tersebut rupanya dibenarkan oleh pemerintah setempat. Ada berbagai makna dan sebab mengapa Desa tersebut masih memercayai mitos ini. Di mana saat ini telah memasuki zaman modern dan banyak orang mengurangi kepercayaan akan berbagai mitos yang beredar.
Makna sesungguhnya yang mesti diketahui, sawah Desa Penimbun ini menggunakan sistem tadah hujan serta memiliki kontur tanah yang tidak begitu subur. Dengan demikian untuk menanam padi akan butuh usaha dan perjuangan ekstra yang sangat berisiko terjadinya gagal panen.
Dari situlah nenek moyang menyimpulkan nasi memiliki arti sangat penting dalam sumber makanan untuk kelangsungan hidup ke depannya. Melihat nasi adalah bahan kebutuhan pokok semua orang Indonesia. Bagaimana, tertarik menjelajahi Desa Penimbun?
Editor : Joko Piroso