Selanjutnya Soekitman melapor ke markas RPKAD pada 3 Oktotber. Ia dipertemukan dengan Kolonel Sarwo Edi Wibowo. Kemudian, diminta membuat denah tempat pembuangan mayat para jenderal.
Denah tersebut kemudian dijadikan petunjuk pasukan RPKAD menggerebek lokasi tersebut. Saat memandu mendampingi Mayor CI Santoso dan ajudan Letjen Ahmad Yani, Kapten CPM Subarti, Soekitman nyaris tak bisa menemukan lubang tersebut.
Sulitnya mencari lubang tersebut karena tertimbun sampah. Hingga akhirnya lubang tempat penimbunan para jenderal itu bisa ditemukan.
Meski kariernya tak memiliki catatan cemerlang, perannya dalam tragedi 1965 itu membuat nama Soekitman mencuat. Ia menjadi saksi hidup peristiwa durjana itu.
Wafat di usia 64 tahun di Rumah Sakit Bakti Yudha Depok pada 13 Agustus 2007, Soekitman mendapatkan penghormatan terakhir lewat upacara kemiliteran ketika disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta.
Editor : Joko Piroso