get app
inews
Aa Text
Read Next : Abu Bakar Baasyir Tak Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024, Ini Penjelasan Keluarga

Tokoh Muhammadiyah Kecam Dugaan Inses Ayah-Anak di Sukoharjo, Pelaku Diminta Bertobat

Senin, 10 Juli 2023 | 16:53 WIB
header img
Wiwoho Aji Santosa, mantan Ketua PDM Sukoharjo periode 2015- 2022.Foto:iNews/ Nanang SN

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Tokoh Muhammadiyah yang juga mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo periode 2015-2020 dan diperpanjang dua tahun karena pandemi hingga 2022, Wiwoho Aji Santosa, prihatin sekaligus mengecam terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di Sukoharjo.

Diantaranya kasus yang dialami seorang perempuan berinisial G (21) yang melapor menjadi korban nafsu bejat ayah kandungnya sendiri hingga hamil dan melahirkan bayi laki-laki. Peristiwa itu disebutkan terjadi secara berulang dari 2015, 2016, dan 2017, saat G masih duduk di bangku SMP.

Kasus itu dilaporkan G ke Polres Sukoharjo pada 2021 lalu, namun hingga sekarang proses hukumnya belum jelas. Alat bukti berupa keterangan saksi korban dan anak yang telah dilahirkan di sebuah rumah sakit swasta pada 2017 silam, belum cukup menjadikan terlapor sebagai tersangka.

"Kami ikut prihatin, karena menurut kami (kekerasan seksual terhadap anak kandung) itu suatu perbuatan biadab. Ini bukan sekedar kasus pelecehan seksual biasa," kata Wiwoho saat ditemui pada, Senin (10/7/2023).

Melihat dari kasus tersebut, Wiwoho pun berharap jika benar pelakunya adalah ayah kandungnya sendiri supaya segera bertobat. Pelaku dihimbau untuk tidak takut menghadapi hukum di dunia.

"Kalau ingin menjadi beradab, mestinya harus gentlemen mengakui kesalahannya. Kalau memang harus ada hukum positif, ya jalani saja. Insya Allah akan terampuni dosanya sehingga tidak akan menderita teramat sangat di akhirat kelak," paparnya.

Kasus inses tersebut menurut Wiwoho sudah diluar batas kemanusiaan. Apalagi saat ini sudah era jaman modern, bahwa orang primitif sekalipun tidak mungkin akan melakukannya.

"Dalam bahasa Jawa, macan ora tegel mangan gogor (tidak tega memakan anaknya sendiri-Red). Dalam kasus ini barangkali pelaku bisa saja berkelit. Tapi kalau dari informasi yang kami dapat memang faktanya begitu, maka harapan saya pelaku supaya gentlemen mengakui," tegasnya.

Sebagai salah satu tokoh agama di Sukoharjo, Wiwoho juga menyampaikan empatinya yang mendalam kepada korban agar senantiasa tabah. Kepada kuasa hukum dan sejumlah pihak yang mendampingi ia juga menyampaikan rasa salut dan apresiasinya.

"Mari, barangkali kasus ini bisa kita urai bersama agar persoalannya menjadi baik untuk semua. Dan saya berdo'a untuk pelaku mendapatkan hidayah," tandasnya.

Sebelumnya, desakan agar polisi serius menangani kasus dugaan inses itu juga disuarakan sejumlah kalangan, diantaranya dari aktivis masyarakat, BRM Kusumo Putro. Ia menilai Polres Sukoharjo seperti masuk angin dalam memproses laporan saksi korban.

"Saya melihat dalam kasus ini, aparat penegak hukum seperti masuk angin menghadapi terlapor yang patut diduga memiliki kekuasaan. Ini kasus moral, maka siapapun pelakunya harus ditindak," tegas Kusumo yang juga seorang advokat anggota DPC PERADI Sukoharjo.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut