Gegara Pakai Kaus Atribut Calon Kades, Pilkades di Demak Ricuh

DEMAK, iNewsSragen.id - Peristiwa ricuh dalam pemilihan Kepala Desa (Kades) di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah (Jateng) Minggu, (18/10/2023), sebuah insiden yang cukup serius.

Peristiwa ricuh terjadi di lokasi tempat pemungutan suara (TPS) saat pendukung salah satu calon Kades mengenakan kaus dengan atribut calon tersebut.

Antrean pemilih di TPS tiba-tiba menjadi kacau dan konflik terjadi antara pendukung kedua calon Kades.

Konflik antara pendukung memuncak dalam aksi adu jotos dan pelemparan batu di lokasi TPS.

Beberapa warga yang hadir di TPS ikut terlibat dalam perkelahian, sementara yang lain berteriak meminta kedua kubu untuk menghentikan aksi kekerasan tersebut.

Untungnya, petugas keamanan segera tiba di tempat kejadian dan berhasil memisahkan massa dari kedua calon Kades serta pendukung mereka.

Keterangan dari petugas keamanan menunjukkan bahwa aksi perkelahian antara kedua kubu dipicu oleh fakta bahwa salah satu kubu calon Kades memakai atribut kaus saat akan mencoblos di TPS. Ketika mereka ditegur atas pelanggaran ini, situasi memanas dan berubah menjadi perkelahian.

Sebelumnya, wilayah Desa Kembangan diketahui sebagai wilayah rawan pelaksanaan Pilkades, sehingga petugas telah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan menutup jalan menggunakan bambu agar kedua kubu tidak bertemu. Namun, kericuhan malah terjadi di lokasi antrean TPS.

Pilkades Desa Kembangan hanya diikuti oleh dua calon, yaitu Suhardi dan Muhamad Shodiq Almubaro.

Total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berhak memilih dalam pemilihan tersebut adalah sebanyak 2.812 orang, yang mencoblos di 5 TPS yang terletak di halaman Balai Desa Kembangan.

Sementara itu, Kapolsek Bonang AKP Margono menuturkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kericuhan Pilkades di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah (Jateng) adalah kabar baik. Hal ini menunjukkan bahwa upaya penanganan dan pengamanan oleh petugas keamanan, termasuk TNI dan Polri, telah berhasil dalam meminimalkan potensi kerusakan dan cedera serius selama peristiwa tersebut.

Meskipun ada beberapa warga yang mengalami luka ringan akibat terkena lemparan batu, tetapi tidak adanya korban jiwa adalah hasil yang positif dari respons cepat petugas keamanan dalam mengatasi situasi yang mungkin berpotensi lebih buruk.

Editor : Joko Piroso