SRAGEN, iNewsSragen.id - PDAM Sragen bersama dengan berbagai stakeholder terkait telah berinvestasi sebesar Rp18,47 miliar sejak tahun 2019 untuk menyediakan pelayanan air bersih di sekitar 2.100 sambungan rumah di beberapa kecamatan.
Hingga bulan Oktober 2023, sebanyak 1.432 sambungan rumah di Tangen dan Jenar telah mendapatkan pelayanan air bersih, sementara masih ada 176 sambungan rumah yang ditargetkan akan selesai pada November 2023.
Bupati Sragen bersama dengan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah meresmikan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) di Bulakrejo, Desa Banaran, Sambungmacan, Sragen, Sabtu (21/10/2023).
Meskipun telah ada investasi dalam pembangunan SPAM dengan reservoir di beberapa lokasi, masih ada beberapa desa yang belum mendapatkan layanan air bersih. Beberapa desa yang terletak jauh seperti Jekawal, Galeh, Jenar, dan Banyurip masih memerlukan pengembangan jaringan perpipaan lebih lanjut.
Investasi ini dibiayai melalui APBD Sragen, PDAM, pinjaman dari Bank Jateng, hibah dari N.V. Oasen Belanda, dan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Total perpipaan yang telah dibangun mencapai 25 kilometer.
Untuk menyediakan layanan air bersih ke daerah Jekawal dan Galeh, diperlukan investasi tambahan sekitar Rp18 miliar dengan pembangunan jaringan perpipaan sejauh 20 kilometer.
Investasi ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Semoga investasi ini dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Sementara itu, dari sisi debit air di Sambungmacan, ujar dia, cukup dengan 25 liter per detik. Dia menerangkan dana dari Oasen Belanda merupaka hibah karena Sragen bekerja sama dengan Oasen sejak 2017.
Direktur Utama PDAM Sragen, Hanindyo Heru Praktikno, memberikan pemahaman lebih mendalam tentang proses pembangunan proyek penyediaan air bersih di daerah.
Proses pembangunan proyek penyediaan air bersih dimulai pada tahun 2019 dengan pembangunan sumur dalam. Selanjutnya, pada tahun 2020, pembangunan transmisi perpipaan sepanjang 6,8 kilometer dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp5 miliar. Paralel dengan itu, PDAM juga berkolaborasi dengan Oasen Belanda dalam penyediaan pipa distribusi sepanjang 13,1 kilometer senilai 150.000 Euro atau setara dengan Rp2,4 miliar. Pipa dari Oasen dipasang dalam jaringan dengan anggaran pemasangan senilai Rp1,4 miliar dari PDAM.
Pada tahun 2021, proyek berlanjut dengan dana dari perbankan untuk membangun pipa dan reservoir di dua lokasi, yaitu di Sambungmacan dan Dawung, Jenar. Kapasitas reservoir masing-masing adalah 300 meter kubik, dan pipa distribusinya mencapai 3 kilometer.
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) juga memberikan kontribusi dengan program penyediaan air minum di perkotaan pada tahun 2021. Program ini memberikan reward sebesar 30% dari nilai investasi atau sekitar Rp2,032 miliar untuk membangun jaringan pipa sepanjang 3 kilometer.
Proyek ini bertujuan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan air bersih di Kecamatan Sambungmacan, Jenar, dan Tangen. Total sasaran adalah 2.100 sambungan rumah (SR), yang terdiri dari 500 SR di Sambungmacan dan 1.600 SR di Jenar dan Tangen.
Hingga saat ini, sudah ada 1.434 SR yang telah mendapatkan pelayanan air bersih di Tangen dan Jenar. Proyek ini masih mengejar target untuk menyelesaikan 176 SR lainnya pada bulan November 2023.
Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa lebih banyak warga di wilayah tersebut dapat mengakses air bersih, meningkatkan kualitas hidup mereka, dan mengatasi masalah kekeringan.
Editor : Joko Piroso