get app
inews
Aa Text
Read Next : Keren Nih! Kisah Pemuda Sukses Bangun Bisnisnya, Kini Jadi Miliarder

Kisah Sukses Pemilik Ratusan Cabang Warteg Kharisma Bahari, Lulusan SD, Modal Usaha Pinjam Mertua

Selasa, 09 Januari 2024 | 16:03 WIB
header img
Pemilik Warteg Kharisma Bahari. Sayudi, berpose disalah satu warteg miliknya. Foto: https://franchisewartegkharisma.com/

JAKARTA, iNews.id - Warung Tegal, atau lebih dikenal sebagai Warteg, merupakan salah satu pilihan tempat makan yang sangat digemari oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh variasi lauk yang disediakan dan harganya yang terjangkau.

Salah satu Warteg yang terkenal dan memiliki banyak cabang di berbagai lokasi adalah Warteg Kharisma Bahari. Sayudi mendirikan Warteg ini pada tahun 1996.

Berdasarkan berbagai sumber, Sayudi, yang hanya menyelesaikan pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD), mencoba nasib di Jakarta ketika berusia 20-an, bersama kakaknya. 

Ketika tiba di Ibu Kota, dia bekerja sebagai pedagang asongan di samping Warteg milik kakaknya yang berlokasi di Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Meskipun bekerja sebagai pedagang, dia harus menghindari petugas agar tidak ditertibkan. Hal ini mendorongnya untuk membuka Warteg setelah beberapa tahun berdagang asongan.

Pertama kali, dia membuka Warteg di Jakarta Selatan dengan nama Modal Mertua (MM). Nama unik tersebut diberikan karena Sayudi membuka Warteg pertamanya dengan modal pinjaman dari mertuanya.

Namun, perjalanan bisnis sebagai pemilik Warteg tidak berjalan mulus. Dia mengalami kebangkrutan dan kembali berdagang asongan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tidak patah semangat, Yudi, panggilan akrabnya, kembali mencoba peruntungannya di bisnis Warteg dengan mengambil alih Warteg milik temannya yang hampir bangkrut.

Ternyata, ada kendala baru, yakni ancaman penggusuran terhadap Warteg tersebut. Tetapi, berkat reformasi pada tahun 1998, rencana penggusuran dibatalkan, dan Warteg tersebut berhasil bertahan selama satu dekade atau 10 tahun.

Dari hasil usaha Warteg tersebut, Sayudi kemudian memutuskan untuk membuka Warteg sendiri dengan nama Warteg Kharisma Bahari. Yudi juga mendirikan kemitraan dengan nama Warteg Kharisma Bahari Group.

"Ide awal membuka kemitraan Kharisma Bahari Group berawal dari ketidaksengajaan. Awalnya kami punya tiga cabang, dua cabang hanya dikelola oleh karyawan. Karena semakin lama semakin berantakan dan merugi, akhirnya kami mengajak teman atau keluarga yang ingin membuka Warteg tanpa modal dengan pembagian hasil 50-50," kata Yudi, seperti yang dikutip dari situs Warteg Kharisma Bahari Group.

Sejak saat itu, Kharisma Bahari Group membuka kemitraan dengan para investor yang ingin bergabung dengan Warteg Kharisma Bahari Group. Mereka hanya perlu membeli sekali untuk satu outlet Warteg dengan harga Rp130 juta, diluar biaya sewa kios.

Namun, jika investor menginginkan karyawan dari Kharisma Bahari Group, ke depannya kemitraan mereka akan berupa pembagian hasil.

Laba bersih yang diperoleh dibagi dua, 50 persen untuk pengelola dan 50 persen untuk investor.

Saat ini, Warteg Kharisma Bahari memiliki lebih dari 400 mitra yang terdaftar. Selain itu, Warteg Kharisma Bahari juga sudah memiliki lebih dari 800 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut