KLATEN, iNewsSragen.id - Dengan memanfaatkan teknologi digital dalam upaya menangkal terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memilih untuk melakukan terobosan dengan mendirikan 37 Warung NKRI Digital yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Warung Pawon Ndeso di Desa Kahuman, Kecamatan Polaharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah menjadi lokasi pertama yang dipilih BNPT untuk peluncuran Warung NKRI Digital.
Kepala BNPT, Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si, meresmikan langsung Peluncuran Warung NKRI Digital di Desa Kahuman, Klaten pada Rabu, (7/2/2024).
Yang menarik, peluncuran Warung NKRI Digital ini juga diikuti oleh 37 pelaku usaha Warung NKRI Digital secara online melalui aplikasi zoom dari daerah Sabang sampai Papua, Miangas sampai pulau Rote.
"Tujuan utama dari Warung NKRI Digital ini adalah untuk meningkatkan kualitas usaha dengan wawasan kewirausahaan. Semua warga memiliki hak yang sama untuk kesejahteraan. Ini merupakan bentuk kehadiran negara, termasuk bagi mitra deradikalisasi yang sebelumnya terpengaruh oleh doktrin radikalisasi," ujar Komjen Rycko dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa warung ini awalnya didirikan secara tradisional yang menjual kebutuhan sehari-hari, namun kemudian dikembangkan menjadi warung digital.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BNPT, yang akrab disapa Riko, berinteraksi langsung dengan para pelaku usaha Warung NKRI Digital, membahas ruang lingkup usaha dan implementasi program BNPT melalui Warung NKRI Digital.
Kepala BNPT Riko juga berinteraksi dengan salah satu Mitra Deradikalisasi BNPT yang berhasil mendirikan usaha Warung NKRI Digital, serta dengan Leli, salah satu mantan Pekerja Migran Indonesia yang sukses mendirikan Warung NKRI Digital di Hongkong.
Dalam serangkaian kegiatan ini, Kepala BNPT juga menjadi pembicara dalam Ngobrol Bareng (Ngobar) Kebangsaan dengan tema “Merajut Keberagaman dan Persatuan Menuju Indonesia Sejahtera dan Harmoni” bersama Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani, S.M., M.Si., Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi & Komunikasi (KPTIK) Ir. Dedi Yudianto, MBA, dan Tokoh Agama K.H Ahmad Muwafiq, S.Ag dengan moderator Tenaga Ahli Bidang Kemitraan Warung NKRI Digital BNPT RI Ir. Soegiharto Santoso, S.H.
Selain itu, pihak BNPT juga melakukan penandatanganan MoU dengan pihak KPTIK terkait penggunaan teknologi digital dalam penanggulangan terorisme, yang dilakukan oleh Deputi I BNPT RI Mayjen TNI Roedy Widodo dan Ketua KPTIK Dedi Yudianto.
Saat ini, sudah ada total 37 pelaku usaha yang bergabung dengan konsep BNPT dalam mendirikan Warung NKRI Digital di seluruh Indonesia, dengan 36 di Indonesia dan 1 di Hongkong.
Peluncuran Warung NKRI Digital BNPT melibatkan Bupati Klaten, Badan Kesbangpol Kabupaten Klaten, Tokoh Agama, serta Komite Penyelarasan Teknologi Informasi & Komunikasi (KPTIK), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), dan Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI).
Dalam rangkaian kegiatan ini, juga diserahkan beasiswa Pelatihan Online kepada 10 anak muda senilai masing-masing 5 juta rupiah, yang nantinya akan menjadi bagian dari Team “Kita Bantu Kegiatan Desa Wisata, Pemasaran Digital, Management Pengelola UMKM.”
"Semua akan dilatih secara profesional oleh tenaga instruktur berpengalaman dari Cybers Acadmy melalui Cybersacademy.id," ungkap Dedi.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk sinergi BNPT yang merambah hingga ke tingkat pedesaan. BNPT yakin bahwa melalui program kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi, akan menjadi cara terbaik dalam mengimplementasikan pencegahan terhadap aksi terorisme, meningkatkan kewaspadaan, dan memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital yang potensial menjadi target serangan terorisme.
Pada kesempatan tersebut, Tenaga Ahli Bidang Kemitraan Warung NKRI Digital BNPT RI Soegiharto Santoso yang akrab disapa Hoky, mengatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan program pelatihan Citizen Journalism bagi Anggota Karang Taruna, Calon dan Purna PMI, Anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa, serta staf Pemerintah Kecamatan dan Desa setempat.
“Tujuan pelatihan pers ini adalah agar Warung NKRI Digital juga menjadi pusat kegiatan pembinaan bagi warga dan aparat di pedesaan agar dapat berkolaborasi dalam menjalankan praktek jurnalistik secara baik dan benar, untuk memberitakan potensi daerah yang belum tersentuh oleh media,” ujar Hoky.
Dalam membangun Warung NKRI Digital, BNPT memberikan peluang kepada warga masyarakat dengan syarat sebagai berikut: WNI berusia minimal 19 tahun, diutamakan yang sudah memiliki usaha kecil di rumah (milik sendiri/tidak sewa), diutamakan bagi yang melibatkan mitra daerah, dan memiliki wawasan kebangsaan yang baik.
Keuntungan dari mendirikan Warung NKRI Digital meliputi: mendapatkan ilmu dari para tokoh atau pakar melalui pembelajaran langsung/online/hybrid, dukungan program kegiatan dengan banyak pihak yang bisa disinkronkan baik secara langsung/online/hybrid, dapat memasarkan usaha dengan kolaborasi sesama jaringan Warung NKRI Digital di seluruh Indonesia, mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan mitra pemasaran dari semua potensi jaringan Warung NKRI Digital baik antar Desa, antar Kota maupun dengan Pusat, serta mendapat fasilitasi permodalan dari berbagai lembaga pembiayaan dan berbagai bentuk kerjasama pembiayaan.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Klaten Sri Mulyani menyatakan bangga Klaten menjadi daerah pertama yang meluncurkan Warung NKRI Digital.
"Kami menetapkan Polanharjo sebagai Kecamatan Pariwisata. Di Klaten, ada banyak desa wisata. Dan saya berharap melalui Warung NKRI Digital ini, dapat menjadi media promosi Polanharjo karena banyak desa wisatanya," ujar Bupati Sri Mulyani kepada wartawan.
Dalam Warung NKRI Digital, terdapat KOPI (Kerukunan Obat Persatuan Indonesia), GULA (Gotong Royong Untuk Lingkungan Aman), dan TEH (Toleransi Empati Harmoni).
BNPT menggunakan akronim Warung NKRI ini sebagai Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mencerminkan kesederhanaan serta wadah bagi diskusi tentang nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme.
Sementara itu, "Digital" mengacu pada Demi Indonesia Gerakan Informasi & Teknologi yang Aman & Lancar.
Jadi, Warung NKRI Digital ini menjadi wadah dan program dalam rangka penyebaran informasi, fasilitasi, edukasi, komunikasi, dan koordinasi baik secara langsung maupun daring ataupun kombinasi keduanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta