GROBOGAN, iNewsSragen.id - Kejadian tragis di Grobogan mengguncang ketenangan ketika dua pelajar diserang oleh sekelompok remaja hingga mengalami luka parah. D-F, salah satu dari mereka, bahkan jatuh dalam koma selama delapan hari akibat pukulan dan tendangan yang dialaminya.
Sang ayah, Tejo, bersama dengan istri dan keluarga, berjuang untuk menenangkan D-F yang meronta ingin balas dendam setelah sadar dari komanya. Mereka harus mengikat kaki dan tangan D-F untuk mencegahnya terus berontak.
Menurut Tejo, peristiwa itu terjadi ketika D-F dan temannya sedang menikmati kopi di depan sebuah ruko di jalan Grobogan-Semarang, Desa Putat. Mereka tidak menimbulkan masalah dengan kelompok remaja itu, tetapi terjadi cekcok yang mengakibatkan serangan brutal.
Para pelaku, yang merasa tidak dihormati oleh D-F dan temannya, menyerang mereka tanpa ampun. D-F dan temannya, I-R, berusaha bertahan tetapi akhirnya jatuh pingsan setelah terus-menerus dipukul dan diinjak-injak oleh para pelaku.
Kabar tentang serangan itu kemudian dilaporkan kepada unit layanan perempuan dan anak di Polres Grobogan, tetapi hingga sekarang belum ada tindakan konkret yang diambil oleh polisi. Tejo dan Slamet Riyadi, ayah dari I-R, terus mempertanyakan kepolisian tentang penangkapan pelaku.
Editor : Joko Piroso