get app
inews
Aa Read Next : Kesaktian Sultan Agung, Bisa Pergi Secepat Kilat Sujud di Makkah Setiap Hari Jumat

Kisah Inspiratif Bayu Aji Firmansyah, Mahasiswa Tunanetra Lulus Cumlaude IPK 3,83 di UNY

Jum'at, 07 Juni 2024 | 19:48 WIB
header img
Bayu Aji Firmansyah mahasiswa disabilitas tunanetra meraih gelar cum laude dengan IPK 3,83 di UNY.Foto: UNY/Istimewa

YOGYAKARTA, iNewsSragen.id - Bayu Aji Firmansyah, seorang mahasiswa disabilitas tunanetra dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), menjadi inspirasi banyak orang melalui pencapaian luar biasanya. Bayu berhasil menyelesaikan studi di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik (FISHKIP) dalam waktu hanya 3 tahun 7 bulan dengan meraih gelar cum laude dan IPK 3,83.

Bayu memilih Ilmu Komunikasi di UNY karena ia yakin akan kemampuan dirinya dan melihat peluang lebih besar untuk diterima di UNY dibandingkan kampus lain. Keputusan ini didukung oleh penerimaan yang hangat dan dukungan dari para dosen di UNY, yang meskipun sebagian besar belum pernah mengajar mahasiswa tunanetra, mereka tetap berusaha untuk mengakomodasi kebutuhan Bayu.

Bayu merasa bersyukur dengan lingkungan yang mendukung di kampus, baik dari segi dosen maupun teman-teman sekelas. Ia mengakui bahwa ia tidak memiliki kemampuan mobilitas sebaik disabilitas lainnya yang memiliki latar belakang pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun, dengan bantuan teman-temannya, Bayu bisa mengatasi kesulitan dalam navigasi kampus. Ia sering membuat janji dengan teman-temannya di gerbang fakultas agar bisa bersama-sama menuju kelas.

Salah satu kunci keberhasilan Bayu adalah pengelolaan waktu yang efektif. Sejak diterima di UNY melalui jalur SBMPTN, ia sudah mentargetkan untuk lulus dalam 8 semester. Dengan dukungan dari beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) yang mengcover biaya kuliah sampai semester 8, Bayu menyadari pentingnya menyelesaikan studinya tepat waktu agar tidak perlu membayar biaya UKT tambahan.

Bayu juga menunjukkan inovasi dalam menyelesaikan kegiatan akademiknya. Ketika mendekati semester 7, ia memilih untuk memanfaatkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Bayu mengikuti program magang MSIB di sebuah start-up, yang kemudian ia konversi menjadi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dengan strategi ini, Bayu bisa fokus mengerjakan skripsinya di semester 7 tanpa terganggu oleh kegiatan KKN dan PKL yang biasanya memakan waktu cukup lama.

Selama masa kuliahnya, Bayu juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Ia pernah menjadi juara dalam lomba esai yang diadakan oleh FOMUNY pada tahun 2022. Selain itu, Bayu juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) SCREEN pada periode 2022 dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Magenta pada tahun 2022-2023.

Kedua orang tua Bayu, Suparyanta yang bekerja sebagai petani dan Sri Mulyani seorang ibu rumah tangga, selalu memberikan dukungan penuh terhadap pilihan-pilihan Bayu. Mereka mempercayakan keputusan Bayu selama ia dapat menjelaskan alasan-alasannya dengan baik. Dukungan ini sangat penting bagi Bayu, terutama ketika ia memutuskan untuk mengambil Ilmu Komunikasi, meskipun beberapa guru awalnya meragukan kemampuannya di bidang ini.

Bayu memanfaatkan skeptisisme orang-orang di sekitarnya sebagai pendorong untuk membuktikan kemampuan dirinya. Pilihan untuk mengambil jurusan di luar Pendidikan Luar Biasa (PLB), yang sering dianggap lebih cocok untuk disabilitas, menjadi cara Bayu untuk menunjukkan bahwa ia bisa bersaing di bidang lain yang ia minati.

Untuk tugas akhir, Bayu menulis skripsi yang mengangkat topik relevan dan aktual: "Apakah jingle Pemilu 2024 yang dikeluarkan KPU mampu mempengaruhi dan mendorong Gen-Z dalam menggunakan hak pilihnya." Penelitian ini menunjukkan minat Bayu dalam memahami dampak komunikasi politik terhadap generasi muda.

Bayu memiliki pesan kuat untuk sesama disabilitas: jangan pernah merasa malu dengan kondisi disabilitas dan jangan jadikan disabilitas sebagai alasan untuk melakukan kesalahan. Ia menekankan pentingnya percaya diri dan terus berusaha untuk mencapai tujuan, meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Kisah Bayu Aji Firmansyah adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, dukungan lingkungan, dan strategi yang tepat, tantangan apapun bisa diatasi. Prestasi luar biasanya di UNY menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang menghadapi tantangan serupa.

Bayu menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk meraih impian dan mencapai kesuksesan. Harapannya untuk segera memperoleh pekerjaan dan terus berkarya merupakan cerminan dari semangatnya untuk terus maju dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut