get app
inews
Aa Read Next : Mengerikan, Mahasiswa Tewas Dibacok Gerombolan Remaja di Depan SPBU Kelud Semarang

Ravidho Lulus Doktor Termuda Usia 26 Tahun Raih IPK Sempurna 4,00 di UGM

Rabu, 14 Agustus 2024 | 20:15 WIB
header img
Ravidho Ramadhan foto bersama keluarga usai meraih gelar doktor termuda pada usia 26 tahun di FMIPA UGM dengan IPK sempurna 4.00. (Foto: Laman UGM)

YOGYAKARTA, iNewsSragen.id - Ravidho Ramadhan, seorang mahasiswa doktoral dari Program Studi Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, baru-baru ini meraih prestasi yang sangat membanggakan dengan mendapatkan gelar doktor termuda pada usia 26 tahun dan mencatat IPK sempurna 4.00.

Ravidho Ramadhan menyelesaikan studi doktoralnya di FMIPA UGM dengan IPK sempurna 4.00, menjadikannya doktor termuda di fakultas tersebut.

Judul disertasi Ravidho adalah "Validasi dan Pemanfaatan Data Satelit Global Precipitation Measurement untuk Analisis Curah Hujan dan Bencana Hidrometeorologi di Indonesia". Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Wiwit Suryanto sebagai promotor, serta Prof. Sholihun dan Prof. Marzuki sebagai co-promotor.

Ravidho diwisuda di Grha Sabha Pramana UGM pada akhir Juli, dihadiri oleh keluarga yang sangat bangga dengan pencapaiannya.

Lahir di Teluk Balengkong, Indragiri Hilir, Riau pada tahun 1998. Ravidho memulai pendidikannya di SD di desa kelahirannya dan melanjutkan SMP serta SMA di kota kabupaten.

Menyelesaikan S1 dan S2 di Jurusan Fisika Universitas Andalas melalui program Fast Track dalam waktu 5 tahun.

Analisis variabilitas struktur vertikal curah hujan di Sumatera menggunakan data pengamatan permukaan dan satelit.

Memilih program S3 di UGM karena fleksibilitas program By Research, memungkinkan dia tetap bekerja sebagai asisten riset di Universitas Andalas.

Ravidho menghadapi tantangan dalam mengelola waktu antara studi doktoral dan pekerjaan sebagai asisten riset. Dia menekankan pentingnya komunikasi dengan promotor dan pengaturan prioritas untuk menyelesaikan tugas-tugas secara efektif.

Ravidho berpendapat bahwa minat terhadap fisika di Indonesia menurun akibat rendahnya daya serap dunia kerja.

Ia percaya bahwa tantangan ini mendorong para pegiat fisika untuk lebih kreatif dalam mengaplikasikan ilmu fisika agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Prestasi Ravidho Ramadhan merupakan contoh inspiratif tentang dedikasi dan pencapaian dalam bidang akademik, meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut