SRAGEN, iNewsSragen.id - Keruntuhan Kerajaan Majapahit, yang pernah menjadi kekuatan dominan di Nusantara, merupakan hasil dari berbagai faktor yang saling berkaitan. Berikut adalah tujuh faktor utama yang dianggap berperan dalam keruntuhan kerajaan besar ini:
Gajah Mada, sebagai Mahapatih yang sangat berpengaruh, mengundurkan diri setelah Perang Bubat dan kematian Dyah Pitaloka, wanita yang dicintai Raja Hayam Wuruk. Mundurnya Gajah Mada menyebabkan kekosongan kepemimpinan yang signifikan, dan Hayam Wuruk kesulitan mencari pengganti yang sepadan. Akibatnya, stabilitas kerajaan terganggu dan beberapa wilayah mulai melepaskan diri.
2.Meninggalnya Hayam Wuruk
Hayam Wuruk adalah raja yang berhasil membawa Majapahit ke puncak kejayaan dengan ekspansi besar-besaran. Setelah kematiannya, kerajaan menghadapi krisis kepemimpinan. Kesulitan dalam menemukan penerus yang sepadan, serta polemik perebutan kekuasaan, memperburuk keadaan.
3.Perang Saudara (Perang Paregreg)
Setelah kematian Hayam Wuruk, terjadi konflik internal antara Wikramawardhana, yang diangkat sebagai pengganti, dan Bhre Wirabhumi, anak Hayam Wuruk. Perselisihan ini memuncak dalam Perang Paregreg (1404-1405), yang berakhir dengan kekalahan Wirabhumi dan menambah ketidakstabilan politik di Majapahit.
4.Serangan Kerajaan Demak
Kerajaan Demak, yang dipimpin oleh Raden Patah, menjadi salah satu penyebab utama keruntuhan Majapahit. Temuan sejarawan seperti Slamet Muljana menunjukkan bahwa serangan dari Kerajaan Demak berperan penting dalam melemahkan kekuatan Majapahit, meskipun bukti-bukti detailnya masih diperdebatkan.
5.Kemunculan Kesultanan Malaka
Kesultanan Malaka yang berkembang pesat menjadi pusat perdagangan utama dan menggeser posisi Majapahit dalam jalur perdagangan. Kalah saing dengan Malaka membuat Majapahit kehilangan kekuatan ekonomi yang penting bagi kelangsungan kerajaannya.
6.Meluasnya Ajaran Islam
Penyebaran Islam di Pulau Jawa, terutama dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho dan komunitas Muslim yang berkembang di pelabuhan seperti Semarang, Tuban, Demak, dan Ampel, menambah tekanan terhadap Majapahit yang menganut Hindu-Buddha. Islamisasi ini berkontribusi pada penurunan kekuasaan Majapahit.
7.Pengaruh Dinasti Ming
Dinasti Ming dari China memperkuat hubungan dagang dan politik dengan pelabuhan-pelabuhan Nusantara, termasuk yang berada di wilayah Majapahit. Namun, kurangnya dorongan kuat dari Majapahit dalam perdagangan rempah-rempah dan politik menyebabkan Dinasti Ming semakin dominan, merugikan Majapahit dalam skema perdagangan internasional.
Kesemua faktor ini, baik yang bersifat internal seperti krisis kepemimpinan dan perang saudara, maupun yang eksternal seperti tekanan dari kerajaan lain dan perubahan dalam perdagangan global, berkontribusi pada keruntuhan Kerajaan Majapahit dan pergeseran kekuatan di Nusantara.
Editor : Joko Piroso