SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Sebuah video yang memperlihatkan anggota polisi berusaha menyelamatkan dua remaja dari amuk massa beredar di grup media sosial warga. Video itu memperlihatkan kerumunan warga yang tengah dilanda emosi.
Setelah ditelusuri, peristiwa dalam video itu ternyata terjadi di wilayah Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Hal itu dibenarkan oleh Kapolsek Grogol, Polres Sukoharjo, AKP Kurniawan.
"Tadi pagi, SPKT Polsek Grogol menerima laporan dari warga Cemani menginformasikan ada dua remaja yang diduga sebagai pelaku klitih diamankan di balai desa karena ada ancaman amuk massa," terang Kapolsek, Selasa (8/10/2024).
Dua remaja umur sekira 16 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu diamankan warga berdasarkan kecurigaan terkait peristiwa sebelumnya dimana ada sekelompok ada muda berkeliling naik sepeda motor terekam CCTV di dekat kantor Desa Cemani pada, Minggu (6/10/2024) dinihari sekira pukul 03.00 WIB .
Pada saat itu warga curiga bahwa kelompok pengendara sepeda motor tersebut adalah pelaku klitih, sehingga seperti terlihat dalam rekaman CCTV yang beredar sempat dilakukan upaya pengejaran namun kelompok itu berbalik arah menghindari warga.
"Jadi dua remaja ini diduga ikut dalam kelompok yang naik sepeda motor itu. Hanya saja, tadi setelah kami datang ke balai desa tempat dua remaja ini diamankan, disitu ternyata sudah banyak sekali warga yang berkerumun," ungkap Kapolsek.
Beberapa warga yang berkerumun terlihat ada yang tersulut emosi ingin main hakim sendiri lantaran mendengar lontaran kata-kata provokasi bahwa dua remaja yang diamankan adalah pelaku klitih.
Beruntung anggota Polsek Grogol langsung datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan meredam emosi warga yang berupaya main hakim sendiri. "Kami akhirnya dapat mengamankan dan mengevakuasi dua remaja itu. Mereka kami amankan ke Polsek Grogol dengan kondisi selamat," ujar Kurniawan.
Setelah dilakukan klarifikasi dengan menghadirkan perangkat desa setempat, didapat keterangan bahwa yang bersangkutan dipastikan bukan pelaku klitih seperti yang dituduhkan warga melalui narasi yang disampaikan melalui unggahan video.
"Dua remaja ini sebenarnya juga warga Desa cemani. Anak-anak ini tidak melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan selama ini, yaitu sebagai klitih. Mereka ini memang benar sering nongkrong bergerombol dan muter-muter naik sepeda motor," bebernya.
Dalam kesempatan di Polsek Grogol, dua remaja yang nyaris menjadi bulan-bulanan warga tersebut mendapat pembinaan agar tidak lagi melakukan kegiatan nongkrong bergerombol maupun konvoi tengah malam. Apalagi jika itu dilakukan di tengah perkampungan.
Mengingat saat ini isu klitih tengah merebak, Kapolsek pun menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan tidak mudah terpancing ikut menyebarkan informasi baik berupa tulisan maupun video yang masih diragukan kebenarannya.
"Selain itu, kami juga menghimbau kepada para orang tua yang memiliki anak remaja agar lebih waspada dalam memantau pergaulan anak-anaknya di luar rumah. Sebisa mungkin anak-anak ini jika sudah pukul 22.00 WIB berada dirumah," pungkas Kurniawan.
Editor : Joko Piroso