get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapolres Boyolali Meninggal, Anggota Gelar Sholat Ghaib

Kejadian Tragis, Dua bocah Perempuan Meninggal Tenggelam di Tempuran Sungai Bengawan Solo

Senin, 14 Oktober 2024 | 09:23 WIB
header img
Polisi menunjukkan dua bocah ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi pertemuan Sungai Dawung dan Sungai Bengawan Solo, di Dukuh Krakal, Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen, Minggu (14/10/2024).Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Dua bocah ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi pertemuan Sungai Dawung dan Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Krakal, Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen, Minggu (14/10/2024). Kedua korban adalah Nur Fauziah Putri Wulandari, 13, dan Elina Devilia Sari, 13.

Kepala Desa Dawung, Aris Sudaryanto, menjelaskan bahwa pada siang itu, kedua bocah tersebut awalnya bermain di rumah Fauziah sebelum menuju ke sungai untuk mandi. Meskipun ibu Fauziah telah melarangnya, mereka tetap pergi ke sungai dengan membawa baju ganti.

Setelah beberapa waktu, teman-teman mereka meminta bantuan karena menyadari bahwa kedua korban tenggelam. Warga yang kebetulan berada di sekitar lokasi, termasuk seorang pemancing, segera berusaha membantu. Namun, saat dicari, kondisi sungai ternyata dalam dan berlumpur, dengan kedalaman mencapai 3 meter.

Kedua bocah tersebut diduga tidak menyadari bahaya yang ada, mengingat mereka sudah sering mandi di sungai sebelumnya. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di lingkungan sekitar, terutama bagi anak-anak.

Hasil visum menunjukkan bahwa kedua korban, Nur Fauziah Putri Wulandari dan Elina Devilia Sari, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah tenggelam di tempuran Sungai Dawung dan Sungai Bengawan Solo.

Fauziah berhasil dievakuasi lebih dulu, diikuti oleh Elina. Mereka adalah siswa Kelas VII SMP dan dimakamkan pada sore hari yang sama, sekitar pukul 17.30 WIB.

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kapolsek Jenar AKP Rudi Hartono, menjelaskan bahwa saat dievakuasi, kedua korban menunjukkan tanda-tanda keluarnya cairan dari hidung dan mulut. Informasi tentang kecelakaan ini awalnya disampaikan oleh relawan RAPI, yang kemudian menghubungi PSC 119 di Puskesmas Jenar.

Rudi menyampaikan bahwa hasil visum tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, sehingga kematian kedua bocah tersebut dipastikan murni akibat kecelakaan air.

Proses evakuasi melibatkan banyak pihak, termasuk PSC, perangkat desa, Polri, TNI, dan warga setempat, yang bekerja sama untuk menolong korban. Setelah evakuasi, jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing oleh aparat Polsek Jenar.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut