get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemda Sragen Fasilitasi Upaya Mediasi Soal Kisruh Internal di Yayasan Sri Amini Betis

Wayang Purba Ngebung Inovasi Budaya yang Unik di Sragen

Kamis, 07 November 2024 | 19:52 WIB
header img
Wayang Purba Ngebung Ngremboko adalah salah satu inovasi budaya yang unik dari Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, yang terletak di kawasan purbakala Sangiran. Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Wayang Purba Ngebung Ngremboko adalah salah satu inovasi budaya yang unik dari Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, yang terletak di kawasan purbakala Sangiran.

Berbeda dengan wayang kulit yang sudah sangat terkenal dengan cerita epik Ramayana dan Mahabharata, wayang purba ini mengangkat tema kehidupan manusia purba, yang berfokus pada periode sebelum era manusia modern, bahkan sebelum zaman Nabi Adam, seperti yang dijelaskan oleh penciptanya, Joni Susanto.

Keunikan utama dari wayang purba Ngebung Ngremboko terletak pada karakternya yang terinspirasi oleh hasil penelitian tentang manusia purba di Sangiran.

Sebagai contoh, wayang purba ini menggambarkan sosok manusia purba yang masih dalam bentuk sederhana, berjuang untuk bertahan hidup dengan berburu, meramu, dan melawan ancaman dari alam serta hewan buas pada masanya.

Visual wayang purba ini secara jelas menggambarkan karakter yang lebih primitif, jauh dari bentuk manusia yang kita kenal saat ini.

Cerita yang dibawakan juga berbeda, dengan tema yang lebih sederhana dan mengangkat kehidupan manusia purba yang nomaden, berusaha bertahan hidup dalam alam yang penuh tantangan. Karena pada masa itu, manusia belum mengenal api atau teknologi lain yang sekarang kita anggap biasa.

Cerita ini dikemas dengan narasi yang menggugah imajinasi, meskipun lebih sederhana dibandingkan dengan kisah-kisah epik dari wayang kulit tradisional.

Selain aspek cerita dan visual yang unik, cara pementasan wayang purba ini juga berbeda. Durasi pertunjukan cenderung lebih singkat, mirip dengan pementasan drama, namun tetap memuat unsur humor atau guyonan untuk menarik perhatian penonton.

Alat musik pengiringnya pun khas, menggunakan instrumen yang bervariasi, seperti kalimba, kentongan, simbal, drum, dan suara-suara dari benda plastik yang digunakan untuk menciptakan efek suara yang menarik.

Musik pengiring ini terus dikembangkan agar lebih kontemporer dan relevan dengan suasana modern, memberikan sentuhan baru pada pementasan wayang purba ini.

Wayang Purba Ngebung Ngremboko menjadi salah satu identitas baru bagi Desa Ngebung. Selain itu, kegiatan seperti Nguri-Nguri Punden Mbah Anti yang digelar setiap tahun, telah membantu memperkenalkan wayang purba ini ke publik, baik secara lokal maupun lebih luas lagi.

Sejak pertama kali diciptakan pada tahun 2020, wayang purba ini sudah mengembangkan lebih dari 30 karakter dan terus menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya sekaligus edukasi tentang kehidupan manusia purba, terutama kepada generasi muda yang datang untuk belajar.

Bahkan, wayang purba ini sudah mulai dikenal lebih luas melalui media sosial seperti Instagram dan kerja sama dengan dalang serta berbagai sekolah yang mengunjungi sanggar di rumah Joni Susanto.

Dengan potensi untuk menjadi bagian dari paket wisata Sangiran, wayang purba ini berfungsi sebagai jembatan antara warisan budaya dan pendidikan.

Kini, semakin banyak orang yang mengenal dan menghargai kreativitas masyarakat Desa Ngebung dalam menghidupkan kembali kebudayaan purba lewat seni yang sangat orisinal ini.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut