SOLO,iNewsSragen.id - Mahasiswa MBKM Program Studi D3 Agribisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret (UNS), bekerja sama dengan Omah Pangan Sindoro 1, Sasonomulyo, Baluwarti, Solo, mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah dapur.
Kegiatan yang terselenggara di Pendopo Ndalem Gito Puspitan, Jl Gambuh No. 4, Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/11/2024), bertujuan memberi pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengolah limbah dapur menjadi pupuk yang bermanfaat, sekaligus mendorong pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.
Dyah Ayu Suryaningrum, S.P., M.P., M.B.A., dosen pembimbing tim MBKM Baluwarti, menekankan pentingnya inisiatif pelatihan pengolahan limbah dapur bagi masyarakat, khusus ibu-ibu rumah tangga.
"Ini sangat penting untuk membantu masyarakat mengelola limbah dapur sekaligus memberikan solusi bagi permasalahan lingkungan yang dihadapi warga sekitar," kata Dyah.
Dengan melibatkan mahasiswa, ia berharap tercipta sinergi antara akademisi dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sementara, dalam pelatihan ini dipandu Susi Handayani, pengelola Omah Pangan Baluwarti, yang bertindak sebagai narasumber utama.
Sebanyak 21 mahasiswa dari UNS dan universitas lainnya turut berpartisipasi, bersama dengan warga sekitar penyelenggaraan kegiatan. Pelatihan ini tidak hanya memberikan edukasi mengenai teknik pembuatan pupuk organik, tetapi juga menciptakan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman antara mahasiswa dan masyarakat terkait pengelolaan limbah secara efektif.
Diketahui, sejak 2023, Omah Pangan Sindoro 1 telah memulai pengelolaan limbah dapur menjadi pupuk organik. Namun, pengelolaan tersebut masih belum optimal karena banyak warga yang masih membuang limbah dapur langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Dengan adanya pelatihan, diharapkan warga dan mahasiswa dapat melanjutkan praktik pembuatan pupuk secara mandiri, memanfaatkan pupuk tersebut untuk pertanian lokal, serta memperkuat praktik berkelanjutan di masa depan.
"Inisiatif ini merupakan langkah positif dalam mendukung pengelolaan limbah yang lebih baik, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya lokal, dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan," terang Susi.
Ditambahkan, dari pelatihan itu diharapkan menjadi model inspiratif bagi wilayah lain dalam memanfaatkan limbah dapur secara inovatif dan produktif.
Selain melibatkan mahasiswa, acara itu juga dihadiri Kepala Program Studi D3 Agribisnis, Raden Kunto Adi, S.P., M.P., serta dua dosen pembimbing lainnya, yaitu Herlina Mega Puspitasari, S.P., M.Sc., dan Rysca Indreswari, S.Pt., M.Si., yang juga membimbing tim MBKM di Banyuanyar dan Puntukrejo.
Editor : Joko Piroso