SOLO,iNewsSragen.id – Pengelola Terminal Tipe A Tirtonadi memprediksi jumlah pemudik pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 /2025 diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Prediksi penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi, terutama setelah tersambungnya ruas tol menuju Yogyakarta dan tol fungsional dari Prambanan ke Surakarta," kata Kepala Kantor Terminal Tipe A Tirtonadi, Joko Umboro Jati, Kamis (19/12/2024).
Berdasarkan data yang masuk, ia memprediksi jumlah pemudik selama Nataru kali ini mencapai sekira 80.000 orang. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu, namun penurunan itu tidak signifikan.
Meskipun begitu, Joko memastikan bahwa pihaknya tetap siap menghadapi arus mudik Nataru dengan melibatkan berbagai instansi terkait.
"Kami mendapat dukungan penuh kepolisian, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Basarnas. Kesiapan kami mencakup aspek keselamatan dan keamanan, termasuk inspeksi kendaraan (ram check) serta pemeriksaan kesehatan pengemudi yang akan dilakukan secara berkala," terangnya.
Menyinggung arus penumpang program mudik gratis Nataru, Joko menjelaskan bahwa hingga saat ini masih menunggu arahan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
“Pendaftaran mudik gratis telah berakhir, tapi kami belum menerima informasi resmi mengenai jumlah kendaraan yang akan digunakan. Rencananya, pada 23 atau 24 Desember, akan ada kedatangan pemudik gratis dengan sepeda motor yang diangkut menggunakan truk,” imbuhnya.
Sementara, Satlantas Polresta Surakarta bersama Dishub dan instansi terkait lainnya juga terus melakukan pemantauan serta inspeksi kendaraan angkutan penumpang dengan ram check di terminal.
"Kegiatan inspeksi kendaraan atau ram check terus dilakukan untuk memastikan kelayakan armada bus. Dari hasil pemeriksaan terbaru, hampir semua bus memenuhi persyaratan teknis," kata Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Agung Yudiawan
Dari 30 bus yang diperiksa, hanya satu yang mendapat teguran karena lampu kurang berfungsi dengan baik. Secara keseluruhan, hasil temuan pelanggaran tahun ini menurun. Hal ini menunjukkan efektivitas pembinaan dan pengawasan.
Kegiatan ram check itu merupakan bagian dari Operasi Lilin Candi yang bertujuan mendukung kelancaran dan keselamatan perjalanan selama Nataru.
"Frekuensi inspeksi kini ditingkatkan menjadi seminggu sekali, berbeda dengan sebelumnya yang hanya dilakukan dua minggu sekali,” tambahnya.
Editor : Joko Piroso