BLORA, iNEWSSragen.id – Petugas kesehatan hewan melakukan inspeksi mendadak di pasar hewan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dan menemukan lima ekor sapi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Sapi-sapi tersebut berasal dari luar Kabupaten Blora.
Dalam kegiatan tersebut, petugas melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan terhadap hewan ternak yang diperjualbelikan di pasar hewan, yang lebih dikenal dengan nama Pasar Pon.
Tujuannya adalah untuk mendeteksi adanya sapi yang terpapar PMK dan mencegah penularannya kepada hewan ternak lainnya.
Sri Hartatik, petugas kesehatan hewan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, menyebutkan bahwa dari hasil skrining ditemukan lima ekor sapi positif terpapar PMK. Semua ternak tersebut berasal dari luar kota, yakni dari Gresik, Rembang, dan Kedungtuban.
Pihaknya merekomendasikan kepada para pedagang untuk sementara tidak menjual sapi yang terpapar PMK hingga situasi membaik.
Selain skrining, juga dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan pasar untuk mencegah penyebaran PMK di area Pasar Pon Blora.
Petugas kesehatan hewan juga melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada sejumlah pedagang dan peternak di Blora untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan hewan.
Penyebaran penyakit PMK ini berdampak pada sepinya aktivitas di pasar hewan Kabupaten Blora. Tidak hanya itu, harga sapi juga mengalami penurunan. Biasanya, satu ekor sapi dijual seharga 16 juta rupiah, kini turun menjadi 14 juta rupiah.
Editor : Joko Piroso