Diskominfo Kabupaten Grobogan Tetap Laksanakan Press Tour Meski Ada Instruksi Efisiensi Anggaran

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Upaya peningkatan kompetensi staf Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Grobogan, ke jakarta yang dikemas dalam kegiatan Press tour menjadi sebuah sorotan karena tetap dilaksanakan meski adanya instruksi Presiden dalam surat edaran Mendagri tentang efisiensi anggaran.
Sementara itu menurut Sekretaris Daerah Grobogan, Kegiatan itu sudah sesuai dengan perhitungan yang matang dan tidak ada pemborosan sehingga tetap bisa dilaksanakan.
Rombongan Diskominfo Grobogan, Jawa Tengah, tetap berangkat sesuai jadwal yang telah ditetapkan melalui rapat terbatas antara media dengan Diskominfo beberapa minggu lalu di kantor Diskominfo Grobogan.
Puluhan peserta wisata kemudian berangkat menuju Jakarta pada Selasa pukul sebelas malam dengan beberapa tujuan obyek wisata diantaranya di Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah, serta rafting di Cisadane, Bogor.
Kabar kegiatan press tour Diskominfo Grobogan, Jawa Tengah, ini kemudian menuai berbagai reaksi dari beberapa tokoh baik dari jurnalis maupun pengamat sosial di Grobogan.
Sutrisno, salah satu pengamat sosial mengaku sangat menyayangkan sikap dari Dinas Komunikasi dan informasi yang tetap menjalankan kegiatan wisata meski sudah muncul surat edaran terkait instruksi efisiensi anggaran. Ia meminta tanggung jawab Bupati untuk segera menangani permasalahan ini.
“ ini salah satu bentuk pengabaian instruksi Presiden tentang efisiensi anggaran oleh Diskominfo Grobogan, maka Bupati harus bertanggung jawab dan dinas harus diberikan teguran atau sanksi karena telah menabrak aturan,” tegas Sutrisno.
Sementara itu Taslim, salah satu wartawan senior dari Kedaulatan Rakyat juga ikut menanggapi tentang tetap bersikukuhnya Diskominfo Grobogan dalam melaksanakan kegiatan wisata. Taslim mengaku mendapatkan undangan mendadak via whatsapp beberapa jam sebelum perjalanan menuju Jakarta dilaksanakan.
Namun ia menolak dan tetap tidak mau mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan ia sempat merasa curiga dengan adanya undangan mendadak tersebut, dimana mulai dari awal rencana kegiatan hingga pelaksanaan tidak pernah dilibatkan oleh Diskominfo.
“ Aneh kan tidak pernah dilibatkan dalam rencana awal hingga akhir dan tiba-tiba malamnya dapat undangan mendadak beberapa jam sebelum keberangkatan. Dan saya malah curiga jangan-jangan undangan via whatsapp tersebut untuk antisipasi sebagai bahan laporan ke Bupati bahwa semua wartawan sudah diundang,”ucap Taslim Wartawan senior Kedaulatan Rakyat.
Menanggapi nekatnya pelaksanaan press tour Diskominfo ini, Anang Armunanto, Sekretaris Daerah Grobogan, Jawa Tengah, tidak berkomentar banyak dan hanya mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah sesuai perhitungan.
“Sudah dihitung,tapi saya tidak tahu berangkatnya kapan. Coba hubungi Diskominfo saja untuk lebih detailnya ya,” jawab Anang Armunanto.
Kepala Dinas Kominfo Grobogan, Jawa Tengah, Mudzakir Walad menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan efisiensi anggaran sesuai dengan instruksi dari Mendagri sehingga kegiatan press tour tetap bisa dilaksanakan. Efisiensi tersebut adalah dengan adanya pemotongan sebesar lima puluh persen peningkatan kapasitas untuk staff Kominfo.
“Iya memang ada pemotongan lima puluh persen dan press tour tetap jalan. Yang kita efisiensikan itu terkait peningkatan kapasitas untuk pegawai Kominfo. Kita refocusing atau hilangkan,” kata Mudzakir walad.
Menurut Walad, kegiatan press tour ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM karyawan Diskominfo.
Editor : Joko Piroso