Sambut Ramadhan, Satgas Pangan Polres Sukoharjo Cek Distribusi dan Harga Minyak Goreng

SUKOHARJO, iNewsSragen.id - Satgas Pangan Polres Sukoharjo melakukan pengawasan intensif terhadap distribusi dan harga minyak goreng Minyak Kita memasuki bulan Ramadhan 1446 H di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Pengawasan ini dilakukan berdasarkan surat Dirtipideksus Bareskrim Polri Nomor B/875/II/RES.2.1./2025/DITTIPIDEKSUS, yang menginstruksikan pemantauan langsung terhadap produsen, distributor, pedagang, dan pengecer.
Tujuannya memastikan tidak ada kelangkaan serta penyesuaian harga dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter, sebagaimana diatur dalam Permendag Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Program Minyak Goreng.
"Dari hasil pengawasan di lapangan, ketersediaan Minyak Kita di Sukoharjo masih dalam kondisi stabil dan tidak mengalami kelangkaan," kata Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Zaenudin, mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, Minggu (2/3/2025).
Menurutnya, stok Minyak Kita tersedia di setiap sektor jajaran Polres Sukoharjo dan mudah didapat oleh masyarakat. Selain itu, harga jualnya sesuai dengan HET yang ditetapkan, yaitu Rp 15.700 per liter.
"Tidak ada indikasi kenaikan harga yang melebihi batas atau kelangkaan yang bisa merugikan konsumen," ujar Zaenudin.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengawasan ini bertujuan untuk memastikan distribusi Minyak Kita berjalan lancar serta mencegah adanya praktik penimbunan atau spekulasi harga yang dapat mengganggu stabilitas pasar, terutama menjelang momen Lebaran yang biasanya diikuti oleh lonjakan permintaan bahan pokok.
Hasil pemantauan di beberapa pasar tradisional, ritel modern, hingga pengecer menunjukkan bahwa pasokan Minyak Kita tetap terjaga dengan baik. Pedagang dan distributor juga menyatakan bahwa mereka masih dapat memperoleh pasokan dari produsen tanpa kendala yang berarti.
"Kami memastikan bahwa distribusi minyak goreng ini tetap lancar dan tidak ada kendala berarti. Hingga saat ini, tidak ditemukan pelanggaran yang berpotensi merugikan masyarakat. Semua pihak dalam rantai distribusi, mulai dari produsen hingga pengecer, masih menjalankan operasinya dengan normal," sambung Zaenudin.
Meski demikian, Polres Sukoharjo tetap mengingatkan semua pihak, baik pedagang maupun masyarakat, untuk tetap waspada terhadap potensi pelanggaran, seperti penimbunan atau penjualan di atas harga yang ditentukan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak panic buying dan tetap membeli minyak goreng sesuai kebutuhan. Jika menemukan indikasi penimbunan atau kenaikan harga yang tidak wajar, segera laporkan kepada pihak kepolisian agar dapat ditindaklanjuti," tandasnya.
Editor : Joko Piroso