get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanggul Sungai Tuntang di Grobogan Kembali Jebol, Ribuan Rumah Terendam Banjir

Tanggul Sungai Tuntang Jebol Lagi, Warga Baturagung dan Ringin Kidul Trauma

Minggu, 16 Maret 2025 | 21:46 WIB
header img
Tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung kembali jebol pada Minggu (16/3/2025) dini hari, menyebabkan banjir yang makin memperparah kondisi warga di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, serta Desa Ringin Kidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.Foto:iNews/

GROBOGAN, iNewsSragen.id  - Tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung kembali jebol pada Minggu (16/3/2025) dini hari, menyebabkan banjir yang makin memperparah kondisi warga di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, serta Desa Ringin Kidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Akibatnya, puluhan warga masih bertahan di atas tanggul Sungai Tuntang karena rumah mereka terendam banjir. Para pengungsi mengaku trauma karena banjir sudah terjadi lima kali sejak awal tahun.

Mereka bahkan sempat mengadu kepada Presiden Prabowo agar segera membantu mengatasi masalah ini. Selain itu, mereka juga mengeluhkan belum mendapatkan bantuan logistik selama berada di pengungsian.

Warga Mengeluh Kekurangan Bantuan

Suciwati, seorang warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, mengaku sangat khawatir karena rumahnya yang terbuat dari kayu kini dalam kondisi miring dan nyaris roboh akibat banjir yang terus berulang.

"Rumah saya sudah lima kali terendam banjir sejak awal tahun. Minggu lalu, ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter. Sekarang saya bertahan di atas tanggul karena takut kalau rumah saya roboh atau hanyut, saya tidak bisa mengetahuinya langsung," ungkapnya.

Ia bersama puluhan warga lainnya memilih bertahan di dalam tenda darurat milik BNPB Jawa Tengah yang didirikan di atas tanggul. Hingga saat ini, mereka mengaku belum menerima bantuan logistik berupa mie instan, minyak goreng, atau beras. Sementara itu, kebutuhan makan untuk berbuka puasa dan sahur masih bergantung pada bantuan yang disalurkan oleh petugas BPBD Grobogan menggunakan perahu karet.

Sementara itu, Payati, warga Mintreng lainnya, sempat mengungsi di Gereja Ringin Kidul selama dua hari sebelum akhirnya kembali ke tanggul.

"Saya harus merawat suami yang lumpuh dan mengawasi ternak serta gabah yang kami simpan di atas tanggul. Selama di sini, kami memasak sendiri dengan peralatan seadanya dan hanya mengandalkan bantuan dari relawan serta donatur," tuturnya.

Selain merendam Desa Baturagung, banjir kini mulai memasuki Desa Ringin Kidul dengan ketinggian air mencapai 30-50 cm. Kondisi ini terjadi karena tanggul Sungai Tuntang yang sebelumnya telah diperbaiki kembali jebol akibat limpasan air pada Sabtu malam. Arus yang deras mengikis tanggul hingga akhirnya kembali ambrol.

Masrikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Grobogan, mengimbau seluruh warga di Desa Baturagung dan Ringin Kidul untuk segera melakukan evakuasi mandiri sebelum banjir semakin besar.

"PUPR bersama BPBD akan menutup kisdam atau saluran air pada titik tanggul yang jebol lebih dulu, baru setelah itu dilakukan penguatan tanggul, dengan catatan cuaca tidak memburuk dan hujan deras tidak kembali turun," jelasnya.

Warga Trauma dan Butuh Bantuan Segera

Banjir yang terus berulang membuat warga semakin trauma. Mereka berharap pemerintah segera memberikan solusi permanen agar kejadian ini tidak terus terulang. Selain itu, mereka juga meminta distribusi bantuan logistik dipercepat karena banyak dari mereka yang tidak bisa bekerja selama hampir seminggu akibat harus mengurus rumah dan menyelamatkan keluarga dari terjangan banjir.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut