PT BPR BKK Karangmalang Salurkan 600 Bibit Alpukat untuk Warga Jenar

SRAGEN, iNewsSragen.id - PT BPR BKK Karangmalang menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan masyarakat dengan menyalurkan 600 batang bibit alpukat kepada warga Desa Mlale, Kecamatan Jenar, Sragen, Selasa (25/3/2025).
Selain program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bantuan bibit alpukat, lembaga keuangan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Sragen ini juga siap memberikan dukungan finansial bagi warga setempat.
Direktur Utama PT BPR BKK Karangmalang, H. Raji, menjelaskan bahwa program ini memiliki dua tujuan utama:
1.Mendukung program pemerintah dalam pelestarian lingkungan, khususnya penghijauan.
2.Memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dalam jangka panjang, karena alpukat yang ditanam saat ini diperkirakan mulai berbuah dalam tiga tahun ke depan dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi warga.
"Kami ingin berkontribusi dalam menjaga lingkungan dengan menanam pohon yang juga memiliki nilai ekonomis. Harapannya, 600 batang bibit alpukat ini nantinya bisa memberikan hasil panen yang menguntungkan bagi warga," ujar H. Raji.
Selain program penghijauan, PT BPR BKK Karangmalang juga aktif dalam mendukung sektor pertanian dan perkebunan di wilayah Jenar. Lembaga ini telah lama hadir di daerah tersebut dan memiliki layanan kredit yang difokuskan pada pertanian, perkebunan, serta tanaman pangan seperti tebu.
Menurut H. Raji, Kecamatan Jenar tergolong wilayah dengan kondisi ekonomi yang menantang. Meski dari segi infrastruktur rumah-rumah warga sudah cukup baik, namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan masyarakat di sana masih tergolong rendah.
"Dari segi akses air, Jenar juga tidak mengalami kesulitan seperti daerah lain, misalnya Banyuurip. Namun, dari sisi ekonomi, masih ada tantangan yang harus kita bantu dengan berbagai program pemberdayaan," tambahnya.
Dengan adanya program bantuan bibit alpukat serta dukungan finansial bagi petani, diharapkan perekonomian masyarakat Desa Mlale dan sekitarnya bisa semakin berkembang di masa mendatang.
Dukungan Akademisi terhadap Program PT BPR BKK Karangmalang
Dr. I Gusti Putu Diva Awatara, dari tim peneliti Universitas Dharma Aub Surakarta, menyatakan dukungannya terhadap program penghijauan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT BPR BKK Karangmalang.
"Kami sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh PT BPR BKK Karangmalang, karena ini selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya melibatkan perguruan tinggi, tetapi juga pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Sragen. Inisiatif ini berperan penting dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Kami berharap program ini dapat berkelanjutan, karena memiliki dampak yang signifikan, baik dalam mendukung program pemerintah maupun dalam meminimalisir dampak perubahan iklim, yang saat ini semakin terasa," tambahnya.
Lebih lanjut, Universitas Dharma Aub Surakarta siap berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk PT BPR BKK Karangmalang, guna memperkuat sinergi dalam program-program yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Camat Jenar Apresiasi Program Penghijauan PT BPR BKK Karangmalang
Sementara itu, Camat Jenar, David Supriyadi, mengucapkan terima kasih atas bantuan bibit alpukat yang diberikan oleh PT BPR BKK Karangmalang.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan bibit alpukat ini. Jenar memiliki kondisi tanah yang cocok untuk tanaman alpukat. Jika Anda melihat di sepanjang jalan, terutama di sisi kiri, banyak tanaman alpukat dan kelengkeng yang tumbuh subur," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada perawatan yang baik dari masyarakat.
"Jika ada kekhawatiran bahwa pohon alpukat tidak akan tumbuh subur di sini, itu bukan karena tanahnya, tetapi lebih pada bagaimana kita merawatnya. Oleh karena itu, saya berharap masyarakat bisa menjaga dan merawat bibit ini dengan baik. Mungkin dalam satu atau dua tahun belum berbuah, tetapi tiga hingga empat tahun ke depan, hasilnya bisa dinikmati dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Editor : Joko Piroso