Kondisi Gedung BBH Mondokan Terbengkalai

SRAGEN, iNewsSragen.id – Gedung Balai Benih Hortikultura (BBH) yang berada di lingkungan kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Mondokan, Kabupaten Sragen kondisinya sangat memprihatinkan.
Gedung yang dulunya menjadi pusat kegiatan penyuluhan dan sosialisasi produk pertanian ini kini berada dalam kondisi rusak parah dan tak layak pakai.
Pantauan langsung di lokasi menunjukkan atap bangunan yang sudah roboh, dengan kerangka kayu yang lapuk dan genteng berserakan. Dari bagian dalam bangunan, sinar matahari langsung menembus karena sebagian besar atap telah runtuh. Sementara di bagian depan, dinding-dinding mulai retak dan cat bangunan mengelupas, mencerminkan kondisi tak terurus sejak lama.
Koordinator BPP Mondokan, Rebin Yuli Setiawan, saat ditemui iNews pada Rabu (21/5/2025), membenarkan bahwa kondisi gedung BBH memang sudah memprihatinkan. Ia menjelaskan bahwa gedung tersebut dibangun sekitar tahun 2016 dan kini sudah tidak dapat difungsikan lagi.
"Ya begitu kondisinya. BPP Mondokan sudah melaporkan ke Dinas, sekitar bulan Januari 2025 sudah ditinjau ke lokasi, untuk tindak lanjutnya seperti apa kami belum tahu," ujar Rebin.
Kondisi Gedung Balai Benih Hortikultura (BBH) (Foto: iNews/Sugiyanto)
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan (DKP3) Sragen, Ekarini Mumpuni Titi Lestari saat dikonfirmasi oleh media ini menyampaikan bahwa kondisi tersebut terjadi akibat perubahan struktur organisasi.
"Karena perampingan struktur organisasi, UPTD BBH digabung dengan UPTD BBP di Kedawung. Kondisi bangunan eks BBH saat ini kayunya lapuk dan dimakan rayap. Karena khawatir menimpa kalau ada orang yang berteduh, maka oleh staf gentingnya diturunkan," jelas Ekarini.
Ia menambahkan, pihaknya sebenarnya sudah mengusulkan perbaikan.
"Agar dapat dimanfaatkan kembali, kami mengusulkan rehab, tetapi karena anggaran terbatas, kami usulkan kembali tahun depan," tambahnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat BBH memiliki peran penting dalam mendukung pertanian hortikultura di wilayah Mondokan. Para petani berharap, gedung ini segera mendapat perhatian agar bisa kembali digunakan sebagai tempat edukasi dan pengembangan pertanian.
Editor : Joko Piroso