get app
inews
Aa Text
Read Next : Sempat Takut Dirawat, Pria Obesitas Asal Sragen Jalani Operasi Kaki infeksi di RSUD Gemolong

Pengajian Akbar Lapanan MWC NU Karangmalang Padat Jamaah, Kiai Nur Hidayat Soroti Makna Suro

Minggu, 06 Juli 2025 | 19:32 WIB
header img
Pengajian Akbar Lapanan MWC NU Kecamatan Karangmalang, Muidhoh Khasanah oleh Kiai Nur Hidayat Muhammad, Minggu (6/7/2025).Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id  – Ribuan jamaah dari berbagai desa di Kecamatan Karangmalang memadati halaman Masjid Baitul Akrom, Dukuh Gumantar, Desa Pelemgadung, untuk mengikuti Pengajian Akbar Lapanan MWC NU Kecamatan Karangmalang, Minggu (6/7/2025). Acara ini menghadirkan Kiai Nur Hidayat Muhammad dari Demak sebagai penceramah utama dalam sesi mau’idzoh hasanah.

Dalam sambutannya, Camat Karangmalang, Dani Wahyu Setiawan, mengapresiasi semangat warga dalam mengikuti kegiatan pengajian. Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan bulan Suro sebagai momen peningkatan ketakwaan dan kepedulian sosial, terutama kepada anak yatim.

“Bulan Suro adalah bulan mulia, mari kita manfaatkan untuk memperbanyak ibadah, bersedekah, dan memperhatikan anak yatim. Semoga masyarakat Karangmalang menjadi masyarakat yang religius dan penuh keberkahan,” ucapnya.

Kyai Nur Hidayat Muhammad dalam ceramahnya menjelaskan bahwa bulan Suro atau Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam.

“Banyak orang menganggap bulan Suro penuh mistis dan kesialan. Padahal, dalam Islam, Suro adalah bulan keberkahan dan keutamaan. Ini saatnya memperbanyak ibadah, puasa, dan introspeksi,” jelas Kiai Nur.

Ia juga menegaskan pentingnya membedakan antara tradisi lokal dan ajaran Islam. Meskipun masyarakat Jawa memiliki berbagai tradisi terkait malam 1 Suro, umat Islam diajak untuk tidak terjebak dalam mitos dan takhayul yang tidak memiliki dasar syariat.

“Mari kembali ke pemahaman Islam yang lurus. Bulan Suro bukan bulan menyeramkan, tapi bulan mulia. Puasa di bulan Muharram termasuk yang paling utama setelah Ramadhan,” tegasnya.

Pengajian akbar ini menjadi salah satu bentuk syiar keagamaan yang rutin digelar oleh MWC NU Karangmalang. Selain memperkuat ukhuwah Islamiyah, acara ini juga menjadi sarana edukasi bagi umat dalam memahami ajaran Islam secara utuh dan bijak.

Camat Karangmalang Dani Wahyu Setiawan (kiri) Bersama Suparno (kanan) Ketua Takmir Masjid Baitul Akrom, Gumantar RT 07/04 Desa Peemgadung.Foto:iNews/Joko P

Acara keagamaan yang dihadiri ribuan jamaah dari berbagai dusun ini menjadi salah satu momen penting dalam kalender keagamaan warga. Suparno, Ketua Takmir Masjid Baitul Akrom sekaligus perwakilan panitia pelaksana, menyampaikan bahwa pengajian akbar ini digelar sebagai bentuk rasa syukur dan pengamalan ajaran Rasulullah SAW pada bulan yang dimuliakan umat Islam.

“Hari ini bertepatan dengan 10 Muharam atau Hari Asyura. Sesuai tuntunan Nabi, kita disunahkan membahagiakan anak dan istri serta berbagi dengan anak yatim. Maka dari itu, pengajian ini sekaligus menjadi sarana memperkuat ukhuwah dan amal kebaikan,” jelas Suparno.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan luar biasa dari berbagai pihak, termasuk warga Dukuh Gumantar, pengurus MWC NU Karangmalang, ranting NU Pelemgadung, dan tiga perguruan pencak silat, Pagar Nusa, SH Terate, dan IKSPI Kera Sakti yang turut bahu-membahu menyukseskan acara.

“Ini bukti kerukunan dan semangat persatuan yang menjadi pengamalan sila ketiga Pancasila, yakni Persatuan Indonesia,” tambahnya.

Yang menarik, seluruh akomodasi dan konsumsi acara bersumber dari gotong royong warga. Mulai dari makanan yang dimasak dari rumah masing-masing, snack jamaah, hingga dana kegiatan berasal dari iuran warga Dukuh Gumantar, masjid dan mushola se-Desa Pelemgadung, serta kontribusi para pengurus.

Ribuan jamaah memadati halaman Masjid Baitul Akrom, Dukuh Gumantar, Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen, dalam Pengajian Akbar Lapanan MWC NU yang digelar menyambut Bulan Suro.Foto:iNews/Joko P

“Pengajian ini benar-benar terlaksana atas dasar gotong royong dan urunan. Semua warga ikut berkontribusi. Inilah nilai luhur yang patut dijaga,” pungkas Suparno.

Acara berlangsung khidmat dan penuh kehangatan. Selain ceramah agama, juga diisi santunan untuk anak yatim sebagai bagian dari spirit Hari Asyura.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut