Tangis Pecah, Anak Sungkem Orangtua Usai Diamankan Polisi karena Ikut Demo Anarkis

SOLO,iNewsSragen.id – Suasana haru menyelimuti Mapolresta Surakarta, Minggu (31/8/2025) siang. Sejumlah anak yang diamankan polisi karena ikut terlibat dalam aksi anarkis saat demo ricuh di Kota Solo tak kuasa menahan tangis ketika bertemu kembali dengan orangtua mereka.
Satu per satu anak keluar dari ruang pemeriksaan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim. Begitu melihat orangtua yang menunggu, mereka langsung berlari dan bersimpuh sungkem di pangkuan orangtua. Tangisan pecah, disambut pelukan hangat penuh penyesalan.
Para orangtua pun tak kuasa menahan air mata. Mereka menasihati anak-anaknya dengan penuh kesabaran. Banyak yang tak menyangka, anak mereka bisa diamankan polisi karena terlibat aksi anarkis.
Seperti dialami Sri Sumarni, warga Banyudono, Boyolali. Ia kaget saat mendapat kabar anaknya, Agam, ikut diamankan polisi. “Saya pikir hanya keluar ngopi sama temannya. Ternyata ikut demo. Padahal sudah saya ingatkan jangan ikut-ikut,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sang anak, AM, mengaku menyesal. Ia mengaku hanya ikut-ikutan teman dan tak berniat melakukan perusakan. “Awalnya cuma nonton, tapi akhirnya ikut kumpul. Saya menyesal, tidak akan ikut lagi,” katanya lirih.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo mengungkapkan, total ada 65 anak diamankan terkait aksi anarkis saat demo yang berujung ricuh pada, Jum'at (29/8/2025) kemarin. Mereka terdiri dari pelajar SMP, SMA, hingga yang putus sekolah.
“Ini jadi peringatan bagi orangtua untuk lebih mengawasi anak-anaknya. Kami juga menggandeng guru dan kepala sekolah agar ikut mengarahkan mereka. Jangan sampai generasi muda terseret dalam aksi anarkis,” tegas Catur.
Dari puluhan anak yang diamankan, satu di antaranya harus diproses hukum karena kedapatan membawa senjata tajam. “Yang kedapatan membawa sajam kita proses sesuai UU Darurat,” jelasnya.
Catur menegaskan, mayoritas anak-anak itu hanya ikut-ikutan tanpa memahami risiko hukum dari tindak anarkis. Ia berharap masyarakat Solo lebih waspada terhadap provokasi dan menjaga kondusifitas bersama.
“Jangan mudah terprovokasi. Mari kita jaga Kota Solo tetap aman dan damai,” pungkasnya.
Pesan Redaksi iNews
Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat.
Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah.
Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.
Editor : Joko Piroso