Aksi Pemukulan Biduan di Grobogan Viral, Pelaku Diduga Kesal Karena Ditolak Dirangkul

GROBOGAN, iNewsSragen.id – Aksi kekerasan terhadap seorang biduan dangdut di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, viral di media sosial. Korban berinisial RA, yang sedang tampil dalam sebuah acara hajatan di Dusun Jagalan, Kecamatan Purwodadi, menjadi korban pemukulan oleh seorang pria paruh baya dalam kondisi diduga mabuk berat. Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam (18/10/2025) dan terekam jelas dalam video amatir yang beredar luas di dunia maya.
Dalam video tersebut, terlihat pelaku yang mengenakan topi naik ke atas panggung dan tanpa alasan jelas langsung menampar serta memukul korban sebanyak dua kali di bagian wajah. Akibat serangan mendadak itu, korban sempat terjatuh dan pingsan di tempat. Warga yang menonton sontak panik, sementara sejumlah rekan penyanyi lain berusaha menolong korban.
Menurut keterangan saksi di lokasi, kejadian bermula saat pelaku berusaha merangkul korban di atas panggung. Namun, korban menolak dan menjaga jarak. Penolakan itu membuat pelaku tersinggung dan melampiaskan amarahnya dengan kekerasan di hadapan penonton. “Korban ditampar dua kali karena menolak dirangkul. Pelaku tampak dalam kondisi mabuk berat,” ungkap Mamet, rekan korban yang juga tampil dalam acara tersebut.
Korban segera dievakuasi oleh warga dan petugas keamanan ke RS Yakkum Purwodadi untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, pelaku berhasil diamankan setelah sempat mencoba mengejar korban sambil memaki. Situasi sempat memanas, namun berhasil dikendalikan aparat keamanan di lokasi.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Rizky Ari Budianto membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari korban dan tim pengiringnya. “Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, termasuk hasil visum korban. Kasus ini akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku. Setelah itu akan kami gelar perkara untuk menentukan langkah selanjutnya,” ujarnya, dikutip dari boyolali.inews.id, Selasa (21/10/2025).
Pihak kepolisian juga tengah menelusuri kemungkinan adanya unsur penganiayaan dan pelanggaran hukum lainnya. Sementara itu, sejumlah seniman dangdut di Grobogan mendatangi Mapolres sebagai bentuk solidaritas terhadap korban dan mendesak agar pelaku segera diproses secara hukum.
Mereka berharap aparat penegak hukum memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para seniman panggung, terutama biduan dan pengiring musik yang kerap menghadapi risiko pelecehan serta kekerasan fisik saat tampil di acara hiburan rakyat.
Hingga kini, kondisi RA dikabarkan mulai membaik, meski masih mengalami trauma mendalam akibat insiden tersebut. Namun, ia mengaku menerima pesan ancaman dari nomor tak dikenal agar mencabut laporannya ke pihak kepolisian. Polisi berjanji akan memberikan perlindungan hukum penuh kepada korban hingga kasus ini tuntas.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan para seniman panggung perlu lebih diperhatikan. Hiburan rakyat seharusnya menjadi ajang kebahagiaan bersama, bukan tempat terjadinya kekerasan dan pelecehan.
Editor : Joko Piroso