get app
inews
Aa Text
Read Next : KPP Ariyo Purbodiningrat Bongkar 16 Paugeran Penentu Sah-Tidaknya Pewaris Tahta PB XIV

Penobatan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV Jalan Terus Meski Diwarnai Pertentangan Internal Keraton

Kamis, 13 November 2025 | 23:19 WIB
header img
Tangkapan layar, penobatan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV.Foto:Istimewa

SOLO,iNewsSragen.id – Suhu politik internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat makin memanas. Di tengah konflik berkepanjangan seputar legitimasi penerus tahta, penobatan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi sebagai Pakoe Boewono (PB) XIV tetap digelar pada Sabtu (13/11/2025) di Sasana Handrawina, meski mendapat tentangan dari sebagian keluarga dalem.

Prosesi ini berlangsung mengejutkan. Awalnya, pertemuan yang dihadiri sejumlah sentana dan kerabat utama keraton itu disebut hanya membahas persiapan Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS PB XIV yang rencananya akan digelar 18 November mendatang. Namun, di tengah rapat, suasana berbalik arah menjadi prosesi pelantikan dan penobatan mendadak terhadap KGPH Hangabehi, putra sulung almarhum PB XIII.

Informasi yang didapat, penobatan ini didukung Maha Menteri KGPA Tedjowulan, disaksikan GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng), KGPH Puger, KGPH Hadikusumo, dan sejumlah kerabat PB XII serta PB XIII. Namun, kubu lain seperti KGPH Dipokusumo dan pendukung KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram (Gusti Purboyo) absen dari pertemuan.

Salah satu putra PB XII, GPH Suryo Wicaksono (Gusti Ninok), yang hadir dalam rapat, membenarkan adanya penobatan tersebut. Ia menyebut awalnya agenda hanya berupa pembacaan surat dari Kementerian Kebudayaan tertanggal 10 November 2025 yang dibacakan oleh Gusti Moeng.

“Awalnya hanya rapat pembacaan surat dari Kemenbud. Tapi sekitar 15 menit kemudian berubah menjadi pelantikan KGPH Hangabehi sebagai Pangeran Patih, lalu langsung dinobatkan sebagai PB XIV,” ungkapnya kepada wartawan.

Namun tidak lama setelah prosesi berlangsung, keributan pecah. Putri PB XIII, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, bersama adik-adiknya, mendatangi lokasi dan menolak keras penobatan tersebut. Mereka menilai langkah itu bertentangan dengan komunikasi internal keluarga sebelumnya.

“Setelah dinobatkan, Gusti Timoer datang dan menolak. Terjadi perdebatan cukup panas antara Gusti Timoer dan Gusti Moeng,” ujar Gusti Ninok.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut