SRAGEN, iNewsSragen.id – Puluhan hektare tanaman padi di wilayah Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, terancam gagal panen. Kondisi tanaman padi di Desa tersebut cenderung kerdil dan tidak bisa berbunga.
Pariyo (53) warga Dukuh Bedekan, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, mengatakan, mengaku tanaman padi di sawah seluas empat patok miliknya awalnya subur. Tapi, saat waktunya berbunga malah tidak berbunga, daunnya justru menguning dan kerdil.
Ia sudah berusaha mengobatinya namun tidak berhasil. kini tanaman padinya sudah berusia sekitar 50 hari.
Jadi tanaman padi ini kerdil atau gagal tumbuh, saya lihat akarnya itu kekuningan dan cokelat. Akar yang sehat itu biasanya putih. Pada usia 50 hari itu seharusnya sudah mrapu atau berbunga ternyata tidak bisa. Dengan kondisi seperti jelas gagal panen. Dari empat patok itu yang kondisinya seperti itu mencapai 80%. Kemungkinan nanti ya hanya untuk makanan ternak,” ujarnya.
Menurut Pariyo menggunakan bibit padi Inpari 32, melihat petani lain yang menggunakan bibit Ciherang dan 64-SS tidak masalah. Kalau panen itu biasanya per patok bisa laku Rp10 sampai Rp11 juta untuk hasil panen musim tanam ketiga ini. Dengan kondisi seperti itu jelas tidak dapat apa-apa keluhnya.
Para petani berharap, pihak terkait bisa memberi solusi kepada petani untuk musim tanam berikutnya,” ujarnya.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Bedoro, Dwi Aprilia Jaya, menjelaskan kondisi tanaman padi kerdil terjadi merata di Desa bedoro. Tetapi ada sawah 4 hektare yang kondisinya paling parah dan kemungkinan gagal panen.
Untuk antisipasi, ia mengatakan pada musim tanam berikutnya harus dikawal sejak dari pembibitan, yakni dengan penyemprotan obat wereng.
Kami juga akan berkoordinasi dengan petugas laboratorium pertanian di Palur, Karanganyar. Untuk persiapan lahannya supaya ditambah pupuk organik. Kasus seperti ini baru kali pertama terjadi di Sambungmacan.
menurut Dwi, akar padinya masih banyak tetapi tidak bisa tumbuh normal. Sementara kalau kekurangan PH maka akarnya sedikit dan kecokelatan karena tidak bisa menyerap unsur hara tanah, ujarnya.
Menanggapi serangan penyakit padi yang menyerang puluhan hektare para petani yang terancam gagal panen tersebut, kepala Desa bedoro, Pri Hartono mengatakan, banyak para petani mengeluhkan padinya kerdil dan tidak bisa berbunga diusia 50 hari. Menurutnya keluhan itu tidak hanya hanya di Desa Bedoro, namun di Desa Banaran dan di Desa lainnya juga seperti itu.
Kades Bedoro berharap, pihak Pemerintah dalam hal ini Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, memberikan sosialisasi pencegahan untuk mengatasi Penyakit virus padi atau kekurangan PH yang mengakibatkan padi seharusnya berkembang dan berbunga. Namun, malah menjadi kerdil di Desanya dan di wilayah Kecamatan Sambungmacan, ujarnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait