Kabupaten Sragen Anggarkan Rp 1,4 Miliar untuk Seragam Sekolah Gratis

Joko Piroso
Wakil Ketua DPRD Sragen, Pujono Elli Bayu menyerahkan bantuan seragam sekolah yang diterima wali siswa kurang mampu di Gedung Kartini. Foto: Joko Piroso/ Istimewa

SRAGEN, iNewsSragen.id - Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, membagikan sebanyak 8.977 stel seragam sekolah untuk siswa tingkat SMP. Seragam gratis untuk siswa kurang mampu itu didanai dari APBD 2022 total sebesar Rp 1,4 miliar.

Pembagian seragam gratis untuk ribuan siswa kurang mampu itu dilakukan serentak dan penyerahan simbolis dilakukan di Gedung IPHI Gemolong, Senin (24/10/2022) oleh Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Hadir pula Wakil Ketua DPRD Sragen, Pujono Elli Bayu Effendi selaku penggagas program pengadaan seragam gratis. Bayu yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sragen mengatakan, awal mula munculnya ide program tersebut adalah saat dirinya menerima banyak keluhan warga terkait beban pengadaan seragam serta biaya menjahit. Keluhan itu selalu muncul di setiap tahun ajaran baru.

Setelah mendapat banyaknya keluhan, jelas Bayu, dirinya kemudian berembug dengan seluruh anggota Fraksi Partai Golkar yang ternyata juga menerima aspirasi yang sama. "Ternyata semua anggota fraksi (Golkar) juga mendapat keluhan yang sama dari konstituen.

Makanya kami kemudian sepakat untuk mengusulkan bagaimana pengadaan seragam gratis dimasukkan dalam APBD," ujarnya.

Beruntung usulan dari Golkar tersebut juga disetujui dan didukung oleh bupati sehingga pengadaan seragam gratis bisa terlaksana. "Kami juga berterimakasih karena bupati juga mendukung usulan aspirasi Golkar.

Apalagi usulan ini jelas sangat bermanfaat untuk warga kurang mampu. Yang jelas, jangan sampai ada warga Sragen yang putus sekolah hanya karena faktor ekonomi," tandas Bayu.

Sementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Yuni Sukowati mengakui, penganggaran seragam gratis ini memang didasari dari aspirasi wakil rakyat.

Aspirasi untuk membantu warga miskin itu sangat didukung mengingat beban warga yang semakin berat, apalagi setelah melewati masa pandemi. "Anak adalah aset, jangan sampai putus sekolah.

Bantuan yang kami berikan berwujud seragam jadi, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya menjahit. Memang saat ini masih ada angka putus sekolah di beberapa titik di Sragen. Namun kami berupaya terus menekan," tandasnya.

Yuni menegaskan, selain bantuan seragam sekolah, pemkab juga banyak program lain dalam rangka membantu siswa sekolah. Jika nanti lulus SMP dan akan melanjutkan sekolah SMA, warga bisa mengajukan bantuan lagi lewat program Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Kalau ingin lanjut sampai kuliah, pemkab juga ada program beasiswa kuliah. "Sudah ada ratusan warga Sragen yang kami biayai sampai lulus kuliah.

Syaratnya adalah kuliah di Universitas Negeri dengan IP di atas 3," katanya.

 

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network