SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Sekira 1.500 warga tua-muda bakal meramaikan kirab budaya Grebeg Penjalin (Rotan-Red) 2022, tahun penyelenggaran kelima di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng).
Suryanto selaku Ketua Panitia menjelaskan, jumlah peserta kirab budaya sebanyak itu diperolah berdasarkan pendataan terakhir dalam rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Balai Desa Trangsan, Selasa (25/10/2022).
"Ini tadi rapat persiapan untuk koordinasi sebelum pelaksanaan kirab budaya pada, Kamis (27/10/2022) mendatang," terangnya saat ditemui usai rapat koordinasi.
Dijelaskan, acara Grebeg Penjalin sendiri akan berlangsung selama empat hari, Kamis- Minggu (27-30/10/2022) dengan menampilkan berbagai mata acara. Diantaranya workshop, bazar mebel rotan, bazar kuliner UMKM, hingga pentas seni setiap harinya dari modern hingga tradisional.
"Untuk kirab budaya akan dimulai pukul 07.00 WIB, startnya dari Dukuh Tembungan, Trangsan, tepatnya sebelah utara Stasiun Kereta Api Gawok, dan nanti finishnya di Balai Desa Trangsan. Panjang rutenya sekira 1 kilometer melewati jalan - jalan kampung," paparnya.
Sebagaimana tujuan dari penyelenggaraan adalah mengangkat nama desa sebagai sentra industri kerajinan rotan, maka para peserta yang mayoritas adalah perajin rotan, akan menampilkan masing-masing hasil karyanya.
"Banyak sekali nanti yang akan dikirab. Salah satunya dari Dukuh Jamur, Trangsan, sesuai nama dukuhnya akan menampilkan hasil kerajinan rotan berupa gazebo membentuk jamur raksasa. Itu ada RT, semua akan menampilkan gazebo berbentuk jamur," paparnya.
Suryanto optimis meski dalam hal pendanaan tidak dibantu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo, namun penyelenggaraan Grebeg Penjalin tahun ini lebih meriah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Grebeg Penjalin ini untuk mengangkat nama Desa Trangsan sebagai desa penghasil kerajinan rotan. Karena rohnya desa ini yang dikenal ya dari produksi kerajinan rotannya itu. Acara besuk itu juga ada rebutan isi gunungan berupa kerajinan rotan setelah kirab, jumlahnya ada lima ," imbuhnya.
Kepala Desa Trangsan, Mujiman, selaku tokoh yang dituakan oleh masyarakat desa menegaskan, penyelenggaraan Grebeg Penjalin kali ini dibiayai secara gotong royong oleh masyarakat, khususnya dari pengusaha dan perajin rotan di Desa Trangsan.
"Pada awal di tahun pertama (2016) hingga tahun ke empat,(2019), semuanya mendapat anggaran dari Pemkab Sukoharjo. Namun setelah vakum dua tahun (2021-2022) karena pandemi Covid-19, yang ke lima ini tidak di anggarkan oleh Pemkab Sukoharjo karena dananya untuk penanganan pandemi," terangnya
Akhirnya para pengrajin rotan Desa Trangsan yang sangat antusias sepakat kembali menyelenggarakan Grebeg Penjalin yang kelima dengan cara mandiri, atau gotong royong membiayai sendiri.
"Insya Allah dengan kemandirian ini akan lebih mengena. Karena antusias warga melalui para Ketua RT sangat besar, maka semua kompak akan menampilkan kreasi hasil kerajinan rotan andalannya," ujar Mujiman.
Disisi lain, mengingat dalam pelaksanaan kirab nanti melibatkan banyak orang, pihak keamanan dari Polres Sukoharjo yang diwakili Kapolsek Gatak, AKP Tugiyo juga hadir berkoordinasi terkait pengamanan, termasuk rencana penutupan sejumlah ruas jalan saat pelaksanaan kirab.
"Selain anggota Polri dibantu TNI, kami juga melibatkan sejumlah ormas kepemudaan, total yang terlibat dalam pengamanan gabungan sekira 100 personel. Tentu kami berharap dalam kegiatan nanti berjalan lancar dan sukses tanpa ekses," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait