SRAGEN, iNewsSragen.id - Kerajaan Mataram di ibu kota Medang di Jawa Tengah, kanon hancur akibat letusan Gunung Merapi.
Akibatnya, pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah hancur. Mpu Sindok pun menjadi raja Mataram yang memerintah di Jawa Timur.
Lenyapnya pemerintahan Mataram di Jawa Tengah tak lain karena adanya letusan gunung berapi yang mengubur ibu kota kerajaan.
Dikutip dari buku "Airlangga : Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI" dari Ninie Susanti. Pada saat itu letusan dahsyat gunung berapi menjadikan sebagian puncak gunung lenyap dan terjadi pergeseran lapisan tanah ke arah barat daya.
Akibatnya, terjadi lipatan yang antara lain membentuk pada lempengan Pegunungan Menoreh. Letusan yang disertai gempa bumi, banjir lahar hujan abu, dan batu - batuan sangat mengerikan.
Fenomena ini bahkan sampai menerjang kawasan ibu kota Medang, Kerajaan Mataram. Bencana ini pun merusak ibu kota Medang dan banyak daerah permukiman di Jawa Tengah.
Setelah fenomena itu, terjadi perpindahan ibu kota Kerajaan Mataram dari Medang ke Tamwlang di wilayah Kanuruhan, yang terletak di Jawa Timur.
Sebab itu, walaupun Mpu Sindok sebenarnya masih berasal dari Dinasti Sailendra, sesuai kedudukannya sebelumnya sebagai Rakai Halu dan Rakai Hino, pada masa pemerintahan Rakai Layang dan Rakai Sumba Dyah Wawa.
Sebagaimana diketahui, perkembangan kehidupan perekonomian sangat memerlukan sarana dan sumber daya yang lebih memadai.
Letak Mataram yang semula ada di daerah pedalaman dengan sumber daya alam terbatas sangat menggangu proses pengembangan perekonomian.
Jauhnya pusat kerajaan dengan pusat perdagangan yang umumnya terletak di tepi pantai (bandar) menjadi kendala dalam menjawab tantangan pola pedagang emporia, yang berskala internasional dan sedang berkembang saat itu.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait