Popi Dian Pebisnis Telur yang Sukses! Kuncinya Tak Pantang Menyerah

Joko Piroso
Popi Dian Hartini seorang pebisnis telur yang sukses! pernah jadi pegawai dengan gaji Rp70 juta, ia tinggalkan. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsSragen.id - Seorang Perempuan sebagai pebisnis yang sukses, dia adalah Popi Dian Hartini menjadi pengusaha muda sukses berkat bisnis telur ayam. Sebelum terjun ke bisnis ini, dia bekerja sebagai agen asuransi dengan gaji puluhan juta rupiah sebulan. 

Kesuksesan yang saat ini didapat dengan penuh tantangan dan ujian. Popi menceritakan, banyak cobaan yang dihadapinya ketika menjalankan bisnis, namun dia tak pantang menyerah dan terus mendekatkan diri pada Allah.  

Popi mengatakan, sejak kecil sudah senang berjualan karena latar belakang orang tuanya yang juga pedagang. Saat SD, dia menyewakan buku dan saat duduk di bangku SMP mulai menjual es teh yang dititipkan di toko ayahnya. Kemudian saat SMA dan kuliah, dia berdagang pakaian batik dan emping hingga bisa membeli komputer dan televisi. 

Saat lulus kuliah, Popi bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji Rp2 juta. Sambil bekerja, dia bisnis di bidang transportasi. Dia mencicil membeli angkutan kota (angkot) pada 2003. 

Namun saat menjalani bisnis tersebut, dia menghadapi banyak ujian. Angkot yang baru dibelinya sekitar enam bulan ditabrak bus. Tak lama setelah kejadian itu, angkot miliknya dicuri karena sang sopir dihipnotis.

Hal itu tidak membuat Popi patah semangat, bisnisnya tetap jalan karena angkot yang dicuri ditemukan polisi. Namun beberapa bulan setelah itu, sopir angkotnya tewas karena dibunuh saat menjalankan tugas. Peristiwa tersebut membuatnya trauma.

Setelah traumanya pulih, dia kembali menjalankan bisnis tersebut dan membeli satu angkot lagi. Namun dia ingin memberikan asuransi untuk sopir dan kendaraannya. Saat itulah, dia menemukan peluang menjadi agen asuransi.  

Popi akhirnya resign dari perusahaannya setelah tujuh tahun bekerja dan memutuskan menjadi agen asuransi. Ternyata profesi barunya membuat dia banyak mendapatkan cuan. 

"(Pendapatan kerja) di kantor (sebelumnya) 7 tahun terganti di asuransi tidak sampai 1 tahun. Setiap setahun naik kelas sampai income sudah banyak, saya putuskan beli rumah di Grand Wisata Bekasi pada 2012 sekitar Rp1,5 miliaran," kata dia, dikutip dari YouTube JagaLilin. 

Selama berkarier empat tahun sebagai agen asuransi sejak 2008-2012, Popi sudah mencapai posisi sebagai Agency Director, dengan gaji Rp70 juta sebulan. Dia pun memiliki sejumlah tim, yang tersebar di Palembang, Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Tegal, dan Jabodetabek.

Selain bisa membeli rumah mewah, dia juga bisa membeli mobil mahal. Namun, seiring waktu muncul keraguan dalam dirinya dengan karier yang dijalani apakah halal atau haram. Akhirnya setelah melalui diskusi dengan orang tua, mengikuti kajian, bertanya dengan sejumlah tokoh, dan mencari jawaban dengan salat tahajud, dia memutuskan resign.  

Popi pun menjual rumah dan mobil hasil kerjanya sebagai agen asuransi. Kemudian dia mengontrak di rumah yang lebih kecil dan membeli mobil yang lebih murah. Sisa uang yang dimilikinya sekitar Rp400 juta digunakan untuk membuka bisnis telur ayam bermitra dengan temannya. 

Popi memilih bidang usaha itu karena saat pandemi Covid, komoditas telur banyak dicari orang sebagai alternatif hidangan ketika mobilitas dibatasi oleh pemerintah.

"Pandemi menginspirasi bisnis telur karena gencar-gencarnya bansos, paling gampang telur," ujarnya.

Setelah melakukan test market, dia mendapatkan total order hingga 1 ton. Dia akhirnya dibantu adiknya yang seorang peternak telur dan ayahnya untuk menyediakan pesanan.

Dari minta dikirim 2 ton, Popi mendapatkan 1,8 ton. Sebanyak 1 ton untuk memenuhi pesanan, dan 800 kilogram (kg) ditawarkan ke warung-warung di sekitarnya. 

Namun bisnis telurnya juga menghadapi tantangan dan nyaris bangkrut karena ada utang yang tidak dibayar. Bahkan, pada April 2021, pembukuannya minus, ada utang ke kandang, dan gaji karyawan belum dibayar. Dia pun sempat menutup toko dan merumahkan karyawannya. 

Saat itu, dia kembali bimbang untuk melanjutkan atau menghentikan bisnisnya. Namun setelah mendekatkan diri kepada Allah dibarengi dengan sedekah dan tawakal, akhirnya pada Mei 2021, dia kembali menjalankan bisnis tersebut. Dia melunasi utang dan membayar gaji karyawan.

Popi mendapatkan suntikan modal untuk membereskan masalah utang kepada karyawannya maupun produsen telur. Perlahan, Popi menata bisnisnya. Dia pun memanggil kembali karyawannya untuk bekerja. 

Bisnisnya kembali berkembang. Bahkan dari sebelumnya pesanan hanya 1 ton sehari, terus meningkat menjadi 3 ton, 5 ton hingga pernah mencapai 10 ton.  

"Saya juga suplai ke restoran sekitar, warteg-warteg, dan back up Solaria untuk weekend," Tutupnya. 

Artikel ini pernah tayang di iNews id. 

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network