Inilah yang lebih tepat lagi cocok, karena dia akan turun ketika sholat didirikan, lalu pemimpin kaum muslimin akan berkata kepadanya, “Wahai Ruuhullaah! Majulah,” lalu dia berkata, “Engkau yang maju, karena sesungguhnya iqamat dikumandangkan untukmu.”
Sementara pada sebagian riwayat: “Sebagian dari kalian adalah pemimpin bagi yang lain-nya, sebagai kemuliaan yang Allah berikan kepada umat ini.” (Shahiih Muslim, kitab al-Iimaan, bab Bayaanu Nuzuuli ‘Isa bin Maryam Hakiman bi Syarii’ati Nabiyyinaa Muhammadin J (II/193, Syarh an-Nawawi)).
Selanjutnya Ibnu Katsir mengatakan bahwa pada zamannya, yaitu pada tahun 741 H, kaum muslimin memperbaharui menara dengan menggunakan batu putih. Ketika itu pembangunannya diambil dari harta kaum Nasrani yang telah membakar menara tersebut yang berada di tempat mereka, barangkali ini merupakan salah satu tanda kenabian yang tampak. Allah menakdirkan pembangunan menara ini dari harta orang-orang Nasrani agar Nabi Isa bin Maryam turun pada menara tersebut, untuk membunuh babi, menghancurkan salib, tidak menerima jizyah dari mereka, akan tetapi pilihannya adalah masuk Islam atau dibunuh, demikian pula orang-orang kafir dari ka-langan yang lainnya. (An-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim (I/144-145) tahqiq Dr. Thaha Zaini).
Dijelaskan dalam hadis an-Nawwas bin Sam’an yang panjang tentang keluarnya Dajjal kemudian turunnya Isa as, Nabi SAW bersabda:
“Apabila Allah telah mengutus al-Masih bin Maryam, dia akan turun di Menara putih sebelah timur Damaskus, dengan mengenakan dua pakaian yang dicelupkan wars dan ja’faran, meletakkan kedua telapak tangannya di sayap dua Malaikat.
Ketika dia menundukkan kepalanya, maka rambutnya akan turun, dan ketika dia mengangkatnya, maka akan berjatuhan darinya (keringat) bagaikan butiran mutiara, maka tidaklah seorang kafir mencium aroma nafasnya melainkan dia akan mati, dan aroma nafasnya sejauh mata memandang.
Kemudian dia akan mencarinya -mencari Dajjal- hingga dia mendapatkannya di pintu Ludd, lalu membunuhnya. Selanjutnya satu kaum yang Allah lindungi akan datang kepada Isa bin Maryam, lalu dia akan mengusap wajah mereka dan bercerita kepada mereka tentang derajat mereka di dalam Surga.” [Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/67-68, Syarh an-Nawawi)].
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 27 Desember 2022 - 12:51 WIB oleh Miftah H. Yusufpati dengan judul "Kisah Imam Mahdi yang Menjadi Imam Sholat Nabi Isa pada Hari Kiamat”.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait