SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Merespon kejadian puluhan siswa di Jawa Barat keracunan es ciki ngebul, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Jawa Tengah, bergerak cepat melakukan langkah pencegahan dengan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Salah satunya dilakukan oleh Puskesmas Sukoharjo bersama Forkopimcam mendatangi SMP Negeri 1 dan 2 untuk sosialisasi kepada para siswa tentang bahaya mengkonsumsi jajanan es ciki ngebul yang berbahan dasar nitrogen cair.
Tidak hanya es ciki ngebul saja, dalam kesempatan itu juga diminta kepada para siswa agar tidak sembarangan membeli jajanan makanan yang dijual disekitar sekolah.
"Karena di wilayah sini banyak jajanan makanan anak-anak sehingga kami bergerak bersama-sama melakukan sosialisasikan, dan alhamdulillah tidak ditemukan makanan yang mengandung nitrogen," kata Camat Sukoharjo, Havid Danang, Selasa (10/1/2023).
Dalam kegiatan itu, sejumlah pedagang yang mangkal di dekat sekolah juga tak luput dari sasaran sosialisasi agar tidak menjual jajanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.
"Kamu informasikan pada adik-adik agar menginformasikan pada temannya, sanak saudara, agar tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung nitrogen tersebut dikarenakan memang berbahaya bagi kesehatan," imbaunya.
Sementara, Kepala Puskesmas Sukoharjo, dr Kunari Mahanani, mengatakan, jajanan es ciki ngebul sangat berbahaya untuk kesehatan. Sebab, uap yang terdapat pada makanan tersebut jika dihirup dapat mengakibatkan sakit tenggorokan.
"Uapnya mengandung nitrogen, yang mana nitrogen ini sangat berbahaya bila sampai masuk lambung hingga usus dapat menyebabkan korosi karena ada gas nitrogen disitu," terangnya.
Orang yang keracunan nitrogen cair efeknya perut kembung, sakit dan kaku seperti kayu. Sedangkan gejalanya yang terlihat yakni perut membesar dan terasa mual.
"Efeknya itu langsung dalam hitungan tidak sampai 15 menit, begitu makanan ditelan langsung perut membesar," paparnya.
Dokter yang biasa dengan panggilan Bu Anik ini memberikan saran apabila mendapati anak-anak yang bergejala seperti itu, maka segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Tidak perlu dibawa ke puskesmas, karena itu urgensi medis atau kedaruratan medis, langsung dibawa ke Rumah Sakit. Memang kelihatannya saja cuma sepele, tapi ternyata bahayanya dapat menimbulkan kebocoran pada lambung," pungkasnya
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait