Aksi Pengunjuk Rasa di Paris Bentrok Lempar Petasan ke Polisi

Joko Piroso
Aksi Protes reformasi pensiun di Prancis kian memanas. Foto: AFP

PARIS, iNewsSragen.idAksi pengunjuk rasa kembali bentrok dengan polisi di pusat kota Paris terkait reformasi pensiun pemerintah Prancis.

Ribuan pengunjuk rasa tersebut menyalakan api dan beberapa pengunjuk rasa melemparkan petasan ke arah polisi, sementara polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Ini adalah malam kedua kerusuhan sejak Presiden Emmanuel Macron memutuskan untuk mendorong reformasi kontroversial untuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tanpa pemungutan suara.

Mosi tidak percaya telah diajukan terhadap pemerintahnya sebagai tanggapan yang pertama ditandatangani oleh independen dan anggota koalisi sayap kiri Nupes di parlemen, sedangkan yang kedua datang dari partai National Rally sayap kanan.

Dikutip BBC, keduanya diperkirakan akan diperdebatkan awal pekan depan.

Marine Le Pen, pemimpin National Rally MPs di parlemen, menjelaskan keputusan untuk mendorong perubahan pensiun sebagai kegagalan total bagi pemerintah.

Puluhan penangkapan dilakukan polisi saat kerusuhan di Place de la Concorde, tak jauh dari gedung parlemen.

Protes juga terjadi pada Jumat (17/3/2023) di kota-kota Prancis lainnya - terutama Bordeaux, Toulon dan Strasbourg.

"Kami tidak akan menyerah," kata seorang demonstran kepada kantor berita AFP.

"Masih ada harapan reformasi bisa dicabut,” katanya.

kepada Reuters yang lain mengatakan, bahwa mendorong undang-undang tersebut tanpa pemungutan suara adalah penolakan demokrasi dan penolakan total atas apa yang telah terjadi di jalanan selama beberapa minggu".

Sementara Pemerintah mengatakan, perubahan pensiun sangat penting untuk memastikan sistem tidak terbebani dan mencegahnya runtuh.

Tetapi banyak orang, termasuk anggota serikat, tidak setuju dan Prancis kini telah menyaksikan lebih dari dua bulan perdebatan politik yang panas dan pemogokan atas masalah ini.

Transportasi, layanan publik, dan sekolah semuanya telah terpengaruh, sementara pemogokan bergilir oleh pemulung telah menyebabkan ribuan ton sampah tertinggal di jalan-jalan ibu kota.

Pengiriman bahan bakar juga telah diblokir dan ada rencana untuk menghentikan produksi di kilang besar di Normandia dalam beberapa hari mendatang.

"Mengganti pemerintahan atau perdana menteri tidak akan memadamkan api ini, hanya mencabut reformasi," kata ketua serikat moderat CFDT, Laurent Berger.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network