PADANG LAWAS, iNewsSragen.id - Kabar adanya puluhan santri yang mengalami rudapaksa di Kabupaten Padang Lawas, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan arahan kepada jajarannya untuk langsung merespon. Dalam arahannya, Mensos meminta jajarannya melakukan asesmen komprehensif terhadap korban.
Kepala Sentra Insyaf, Iman Imaddudin Hamdan dalam keterangannya mengatakan, atas arahan Ibu Mensos, kami langsung bergerak ke lokasi kejadian. Selain melakukan asesmen komprehensif, kami juga melakukan konseling psikologi dan hipnoterapi kepada korban baik secara berkelompok maupun perseorangan. Tujuannya agar mereka mengeluarkan emosinya, Selasa (11/4/2023) malam.
Perlu diketahui, sebanyak 25 santri pada salah satu pesantren Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, menjadi korban rudapaksa oleh dua orang ustadz (guru). Kasus terungkap setelah salah satu santri menhadukan kejadian yang dialaminya kepada orangtuanya. Orangtua sempat mendatangi pondok untuk meminta pertanggungjawaban, namun tidak mendapatkan respon memadai.
Iman melaporkan, secara umum kondisi fisik para koban dalam keadaan sehat dan dapat beraktifitas dengan baik. Hanya sedikit kelelahan dan jenuh karena harus dimintai keterangan dalam pengungkapan kasus ini. Akibatnya beberapa anak menjadi enggan berbicara dengan orang baru.
"Hasil visum et repertum, korban tidak mengalami cedera baik memar, atau pun robek di bagian dubur. Namun sebagian korban mengalami kecemasan dan trauma akibat rudapaksa. Korban juga mengalami tekanan dengan ejekan teman. Hal ini mengganggu fokus belajar dan memperlambat proses pemulihan psikis,” ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa tim respon kasus Kemensos melakukan rujukan semua korban ke pelayanan psikiater ke RSUD Rokan Hulu. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, sebagian korban mengalami gangguan penyesuaian dengan gejala penurunan mood dan kecemasan," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait