Menurutnya, persiapan yang dilakukan cukup singkat, waktunya terbatas apalagi terpotong sama waktu lebaran sehingga mobilitasnya kurang.
“Tetapi saya mendapatkan pengalaman bahwa apa yang kita usahakan dengan ide yang kita miliki dan itu dapat bermanfaat baik, maka harus terus kita usahakan. Tidak boleh putus asa dengan kondisi apapun walaupun lawan tim kebanyakan merupakan universitas besar,” paparnya.
Ketua tim itu memaparkan latar belakang penelitian yang diambilnya berawal dari kondisi global yang saat ini mengalami transisi energi dan membutuhkan banyak teknologi penyimpanan energi.
“Sehingga kami melakukan penelitian tentang pengelolaan limbah, terutama limbah logam berat. Di sisi lain, banyak perusahaan sampai saat ini kendala terbesar dalam pengelolaan limbah, karena biaya yang mahal,” jelas Faras.
Ia pun menyampaikan pengalaman paling menarik ketika peserta memiliki latar belakang yang berbeda dan bertemu dengan mahasiswa dari berbagai negara.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait