SRAGEN, iNewsSragen.id - Kasus Keracunan massal makanan kembali terjadi di Sragen. Kali ini sebanyak 41 warga Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen mengeluhkan diare sejak Kamis (11/5/2023) malam. Kejadian keracunan yang mulai terjadi pada Kamis tengah malam hingga Jumat (12/5/2023) siang itu diduga disebabkan makanan hajatan yang mereka konsumsi.
Hajatan sunatan tersebut digelar Kamis di Dukuh Tanjang, Desa Tunggul. Tim Puskesmas Gondang, Sragen, langsung bergerak cepat menangani keluhan warga dengan membuka posko pengobatan 24 jam. Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen juga sigap dengan mengecek ke lokasi hajatan sunatan dan langsung mengambil sampel makanan dan air di lokasi itu.
Sanitarian Puskesmas Gondang, Sragen, Sri Hastuti.Foto:iNews/Joko P
Sanitarian Puskesmas Gondang, Sragen, Sri Hastuti mengatakan, keluhan warga kebanyakan diare yang dimulai Jumat pukul 01.00 WIB dini hari. “Warga yang mengeluh diare langsung minta obat ke rumah Pak Suwarno, perawat di Puskesmas Sambungmacan. Mereka juga meminta obat ke bidan desa,” ujarnya.
Mendengar kabar ada dugaan keracunan massal, Puskesmas Gondang langsung membuka posko kesehatan di rumah Suwarno. Sempat ada dua siswa SD yang muntah-muntah dan langsung diobati. “Kami berkoordinasi dengan dokter Puskesmas Gondang dan ketua RT setempat untuk imbauan kalau ada keluhan langsung ke posko,” jelas Sri.
Di Posko Kesehatan itu terdapat petugas laborat, petugas promosi kesehatan, dan bidan desa. Petugas kesehatan juga berkunjung ke rumah-rumah untuk memantau kondisi warga. Sejauh ini, semua warga dalam kondisi sudah membaik.
Sampel daging dan air yang diambil tim Puskesmas Gondang dan Dinkes Sragen untuk dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Tengah dari lokasi hajatan, Jumat (12/5/2023).Foto:iNews/Joko P
Sementara sampel makanan yang diambil berupa makanan yang dikonsumsi penderita diare yang dirasa kurang enak, yakni olahan daging sapi, pungkas Sri Hastuti.
Pemilik hajatan sunatan di Dukuh Tanjang, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, Yatno, 46, mengaku tidak tahu kabar banyaknya warga yang mengeluh diare pasca hadir di acaranya pada Jumat (12/5/2023). Yatno mengetahui keluhan diare setelah ada tim Puskesmas Gondang datang mengambil sampel makanan di rumahnya, Jumat siang.
“Saya malah tidak tahu. Ada juru masaknya. Kalau daging sapi belinya di Pasar Gondang sebanyak 25 kg. Daging itu dimasak rendang. Tamu yang datang berapa tidak tahu, kalau surat undangan yang kami edarkan 1.000 lembar. Tamu yang datang itu banyu mili,” ujar Yatno saat ditemui wartawan.
Ia bingung karena tidak tahu apa-apa terkait penyebab warga banyak yang mengalami diare. Ia mendapat kabar itu dari petugas puskesmas. Yanto mengaku ikut memakan juga hidangan yang sama dengan yang disajikan untuk para tamu.
“Saya sendiri juga makan daging itu, keluarga juga makan daging itu. Pak RT itu sepekan di sini juga tidak ada keluhan apa-apa. Daging yang dibeli langsung diolah. Selain olahan rendang, sebelumnya juga ada hidangan soto,” katanya sembari menyampaikan makanan yang diambil rendang daging sapi, air, dan tape, pungkas Yatno.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait